Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Angkatan Laut Myanmar Tangkap Kapal Berisi 228 Rohingya

Atikah Ishmah Winahyu
30/11/2021 10:17
Angkatan Laut Myanmar Tangkap Kapal Berisi 228 Rohingya
Pengungsi Rohingya.(AFP/Adib Chowdhury )

ANGKATAN Laut Myanmar menangkap sebuah kapal yang membawa 228 orang Rohingya dan menangkap semua penumpang di dalamnya pada Senin (29/11).

Sekitar 33 anak termasuk di antara mereka yang ditahan di perairan dekat Sittwe di barat laut Myanmar, serta lima pekerja kapal, menurut laporan MRTV. Mereka yang ditahan diserahkan ke polisi dan pihak imigrasi.

Seorang juru bicara pemerintah militer Myanmar tidak segera berkomentar. Seorang pejabat pemerintah setempat mengonfirmasi insiden itu tetapi menolak untuk memberikan rincian.

Gambar-gambar yang disiarkan stasiun televisi itu menunjukkan orang-orang berkerumun di lantai perahu kayu panjang, termasuk beberapa wanita bercadar yang menggendong anak-anak kecil, sebuah pemandangan yang mengingatkan pada perjalanan berbahaya lainnya yang dilakukan oleh Rohingya dalam beberapa tahun terakhir.

Setidaknya 32 Rohingya tewas di kapal yang hanyut selama berminggu-minggu setelah gagal mencapai Malaysia pada 2020.

Myanmar yang mayoritas beragama Buddha tidak mengakui Rohingya sebagai warga negara dan mereka menghadapi pembatasan ketat terhadap kebebasan bergerak serta akses ke perawatan kesehatan dan pendidikan.

Myanmar membantah menganiaya Rohingya dan mengatakan mereka bukan kelompok etnis asli tetapi imigran dari Asia Selatan, meskipun banyak Rohingya dapat melacak nenek moyang mereka kembali berabad-abad.

Lebih dari 730.000 Rohingya melarikan diri dari Myanmar ke Bangladesh pada 2017 untuk menghindari tindakan keras yang dipimpin militer yang menurut penyelidik PBB dilakukan dengan niat genosida dan termasuk pembunuhan massal serta pemerkosaan.

Myanmar telah membantah kekejaman yang meluas, membingkai kekerasan sebagai tanggapan terhadap serangan oleh militan Rohingya. (Straitstimes/OL-12)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Retno Hemawati
Berita Lainnya