Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Ribuan Warga Demo Atas Pembatasan Covid-19 di Selandia Baru

Nur Aivanni
09/11/2021 13:17
Ribuan Warga Demo Atas Pembatasan Covid-19 di Selandia Baru
Pengendara mengantre di tempat pengujian Otara setelah kasus positif covid-19 dilaporkan di masyarakat, Auckland, Australia.(AFP/David Rowland.)

RIBUAN demonstran berbaris di parlemen Selandia Baru untuk memprotes pembatasan covid-19 pada Selasa (9/11). Demo tersebut membuat pihak kepolisian mengerahkan anggotanya secara besar-besaran di gedung Wellington.

Sekitar 3.000 orang, sebagian besar tidak mengenakan masker, berjalan melalui pusat kota ibu kota. Beberapa peserta membawa tanda yang membawa pesan dari kelompok Maori, mereka yang terkena dampak penguncian, dan para guru yang terancam kehilangan pekerjaan jika menolak vaksinasi.

Lainnya menargetkan Perdana Menteri Jacinda Ardern dengan slogan-slogan seperti "Pilihan Pro, Anti Jacinda", "Kebohongan Media", dan "Pengkhianatan Media" juga menonjol. Aksi protes berlangsung damai.

Demonstran membubarkan diri setelah melakukan tarian haka secara massal di halaman parlemen. Tarian tradisional masyarakat Maori itu digunakan dalam berbagai cara yakni untuk mengintimidasi lawan, merayakan, atau berduka.

Polisi mengatakan tidak ada penangkapan di Wellington, meskipun mereka menyatakan kekecewaannya atas begitu banyak peserta yang melanggar pembatasan virus korona. Mereka mengatakan seorang petugas digigit dalam aksi protes kecil yang terpisah di luar Auckland ketika polisi secara fisik menyingkirkan seorang demonstran dari jalan.

Ardern mengatakan sebagian besar warga Selandia Baru mendukung tanggapan pemerintahnya. Ia mengutip angka yang menunjukkan hampir 90% populasi telah menerima dosis vaksinasi pertama mereka. "Yang kami lihat hari ini tidak mewakili sebagian besar warga Selandia Baru," katanya kepada wartawan.

Pemerintah Ardern telah mengadopsi tanggapan covid-19 yang tegas, termasuk penguncian keras dan pembatasan perbatasan yang ketat, yang membuat Selandia Baru hanya mencatat 31 kematian akibat virus dalam populasinya sebanyak lima juta penduduk. Penduduk kota terbesar di negara itu, Auckland, telah diberlakukan perintah tinggal di rumah sejak pertengahan Agustus dan Ardern minggu ini mengindikasikan pembatasan itu akan tetap ada hingga akhir November.

Baca juga: Inggris-Selandia Baru Capai Perjanjian Perdagangan Bebas

Dia telah berjanji akan memperkenalkan lebih banyak kebebasan, termasuk mengakhiri penguncian, setelah 90% populasinya sudah divaksinasi lengkap. Namun, mereka yang tetap tidak divaksinasi masih akan menghadapi pembatasan pada pilihan pekerjaan, perjalanan, dan hiburan mereka. (AFP/OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu
Berita Lainnya