Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan inisiatif untuk memvaksinasi 40% populasi setiap negara terhadap covid-19 pada akhir 2021 dan 70% pada pertengahan 2022, dengan memprioritaskan pengiriman vaksin ke negara berpenghasilan rendah, terutama di Afrika.
"Hari ini WHO meluncurkan Strategi Pencapaian Vaksinasi Global Covid-19 hingga pertengahan 2022," kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam jumpa pers pada Kamis (7/10).
"Strategi tersebut menguraikan jalan yang harus kita ambil bersama untuk mencapai target kita memvaksinasi 40% dari populasi setiap negara pada akhir tahun ini, dan 70% pada pertengahan tahun depan,” imbuhnya.
Baca juga: Pemerintah Inggris Hapus 47 Negara dari Daftar Merah Covid-19
Menurut Tedros, mencapai t bukan masalah pasokan.
“Dengan produksi vaksin global saat ini hampir 1,5 miliar dosis per bulan, pasokan cukup untuk mencapai target kami, asalkan (vaksin) didistribusikan secara merata,” tuturnya.
Menurut catatan WHO, lebih dari 6,4 miliar dosis vaksin kini telah diberikan secara global, dan hampir sepertiga populasi dunia telah divaksinasi penuh terhadap covid-19. Namun, negara-negara berpenghasilan rendah telah menerima kurang dari setengah dari satu persen vaksin dunia. Di Afrika, kurang dari 5% warga yang divaksinasi lenarget tersebut akan membutuhkan setidaknya 11 miliar dosis vaksin, yang merupakan masalah alokasi,gkap.
Awal tahun ini, WHO menetapkan target untuk semua negara untuk memvaksinasi 10% dari populasi mereka pada akhir September, tetapi 56 negara tidak berhasil. Kondisi ini telah mendorong Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres untuk bergabung dengan kepala WHO untuk meluncurkan strategi terbaru.
"Ketidaksetaraan vaksin adalah sekutu terbaik pandemi covid-19," kata Guterres.
“Tetapi melalui pembagian dosis, pertukaran, transfer teknologi, dan tindakan prioritas lainnya, dimungkinkan untuk mengurangi kematian dan meminimalkan penderitaan, mencegah sistem kesehatan kewalahan, melanjutkan kegiatan sosial dan ekonomi, dan mengurangi risiko varian baru yang berbahaya,” imbuhnya.
Sekjen PBB juga memperbarui seruannya kepada G-20 untuk meminta bantuan, menambahkan bahwa pertemuan mereka akhir bulan ini akan menjadi kesempatan untuk menyampaikan.
"Saya mendesak semua pemangku kepentingan global untuk meningkatkan, memobilisasi sumber daya mereka dan mengubah strategi ini menjadi kenyataan," serunya. (Straitstimes/H-3)
Rabies berbeda dari banyak infeksi lain, sebab menurut WHO perkembangan penyakit klinis rabies dapat dicegah melalui imunisasi tepat waktu bahkan setelah terpapar agen penular.
WHO mengumumkan akan mengirimkan 1 juta vaksin polio ke Gaza, setelah penyakit yang sangat menular itu terdeteksi baru-baru ini dalam sampel air limbah dan limbah.
Tedros Adhanom Ghebreyesus, Direktur WHO, melaporkan tim WHO telah berhasil mencapai Rumah Sakit al-Shifa di Gaza utara untuk menilai kemajuan rehabilitasi.
Penting bagi masyarakat untuk memahami bahaya obat palsu dan obat kadaluarsa yang beredar tanpa izin agar tidak mengalami risiko gangguan kesehatan akibat mengkonsumsi obat palsu
Jangka pendek, bahaya timbel bisa masuk ke tubuh melalui inhalasi atau ingesti yang dihirup atau pun melalui makanan yang terserap oleh darah dan mengganggu fungsi organ.
Sebanyak 21 warga Palestina meninggalkan Jalur Gaza di tengah serangan Israel pada Kamis (27/6) untuk mendapat perawatan medis di luar negeri.
Prof. Hinky juga menampik klaim keliru yang beredar di media sosial, yaitu anak yang tidak divaksinasi bebas dari infeksi telinga dan pengobatan antibiotik.
Dikuatirkan informasi sequence genomic pathogen dari indonesia dikapitalisasi oleh pengembang vaksin negara maju dan kita tidak dapat benefit yang setara.
Di samping PABS hal lain yang perlu diperhatikan yaitu pendanaan dan transfer teknologi.
Isu efek samping vaksin covid-19 AstraZeneca. Ia mengatakan peringatan soal efek sampik dari roduk vaksin itu sudah diumumkan sejak 2021.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menanggapi kehebohan soal efek samping vaksin covid-19 AstraZeneca. Menurut Budi, efek samping vaksin tersebut telah diketahui sejak lama.
Komisi Nasional Pengkajian dan Penanggulangan Kejadian Ikutan Pasca-Imunisasi memastikan sampai saat ini tidak ada kejadian sindrom trombosis dengan trombositopenia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved