Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Efektivitas vaksin Pfizer Inc /BioNTech SE dalam mencegah infeksi virus korona turun menjadi 47 persen dari 88 persen dalam enam bulan setelah pemberian suntikan dosis kedua, menurut data penelitian yang diterbitkan pada Senin (5/10).
Sejumlah badan Kesehatan Amerika Serikat mempertimbangkan data tersebut saat memutuskan untuk menyuntikkan vaksin penguat (booster) atau vaksin dosis ketiga.
Data hasil studi mengenai penurunan kemanjuran vaksin Pfizer Inc/BioNTech itu, yang disampaikan dalam jurnal medis yang diterbitkan Lancet, sudah dirilis pada Agustus namun belum ditinjau rekan sejawat (peer review).
Hasil analisis data itu menunjukkan bahwa vaksin Pfizer/BioNTech masih sangat efektif (90 persen) dalam mencegah kasus gejala berat yang mengharuskan pasien COVID-19 mendapat perawatan di rumah sakit dan kasus kematian setidaknya selama enam bulan. Bahkan, vaksin tersebut juga masih manjur dalam melawan varian Delta yang lebih menular.
“Analisis varian spesifik kami dengan jelas menunjukkan bahwa vaksin (Pfizer/BioNTech) efektif melawan semua varian yang menjadi perhatian saat ini, termasuk Delta,” kata Luis Jodar, wakil presiden senior dan kepala penasehat medis di vaksin Pfizer.
Keterbatasan dari penelitian itu adalah kurangnya data tentang kepatuhan terhadap pedoman penggunaan masker dan jenis pekerjaan yang dimiliki orang-orang dalam populasi penelitian, yang dapat memengaruhi frekuensi tes COVID-19 dan kemungkinan terpapar virus corona.
Efektivitas vaksin Pfizer melawan varian Delta adalah 93 persen setelah satu bulan pemberian dosis kedua. Setelah empat bulan pemberian dosis kedua, efektivitas vaksin Pfizer melawan varian Delta menurun menjadi 53 persen, menurut penelitian.
Terhadap varian COVID-19 lainnya, efektivitas vaksin Pfizer melawan virus corona menurun menjadi 67 persen dari 97 persen.
"Bagi kami, itu menunjukkan bahwa Delta bukanlah varian COVID-19 yang sepenuhnya menghindari perlindungan vaksin," kata Sara Tartof pemimpin studi dari Departemen Riset & Evaluasi Kaiser Permanente.
"Jika Delta merupakan varian yang sepenuhnya kebal vaksin, kita mungkin tidak akan melihat tingkat perlindungan yang tinggi setelah vaksinasi, karena vaksinasi tidak akan berhasil dalam kasus itu. Efektivitas vaksin akan rendah dan tetap rendah," ujarnya.
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat mengizinkan penggunaan vaksin dosis ketiga untuk lansia dan orang-orang yang memiliki risiko tinggi terkena COVID-19.
Para ilmuwan telah meminta lebih banyak data untuk mengetahui apakah vaksin dosis ketiga harus direkomendasikan untuk semua. (Ant/OL-12)
Prof. Hinky juga menampik klaim keliru yang beredar di media sosial, yaitu anak yang tidak divaksinasi bebas dari infeksi telinga dan pengobatan antibiotik.
Dikuatirkan informasi sequence genomic pathogen dari indonesia dikapitalisasi oleh pengembang vaksin negara maju dan kita tidak dapat benefit yang setara.
Di samping PABS hal lain yang perlu diperhatikan yaitu pendanaan dan transfer teknologi.
Isu efek samping vaksin covid-19 AstraZeneca. Ia mengatakan peringatan soal efek sampik dari roduk vaksin itu sudah diumumkan sejak 2021.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menanggapi kehebohan soal efek samping vaksin covid-19 AstraZeneca. Menurut Budi, efek samping vaksin tersebut telah diketahui sejak lama.
Komisi Nasional Pengkajian dan Penanggulangan Kejadian Ikutan Pasca-Imunisasi memastikan sampai saat ini tidak ada kejadian sindrom trombosis dengan trombositopenia.
Pfizer melaporkan penurunan laba yang tajam pada Selasa (1/8) karena pendapatan terkait covid-19 yang jauh lebih rendah akibat prospek penjualan setahun penuh yang dibatasi.
Pfizer mencapai kesepakatan untuk membeli perusahaan biotek Seagen senilai US$43 miliar atau sekitar Rp661 triliun untuk memerangi kanker.
Wiku berharap vaksin Pfizer yang sudah disebar ke berbagai daerah digunakan dengan baik. Supaya masyarakat semakin terlindungi dari penularan covid-19.
Mengingat, sejumlah vaksin covid-19 buatan dalam negeri, seperti Indovac, baru mendapatkan izin penggunaan darurat (UEA) untuk dosis reguler 1 dan 2.
Badan POM telah memberikan Izin Penggunaan Darurat (Emergency Use Authorization (EUA)) untuk Nirmatrelvir 150mg/Ritonavir 100mg Tablet Salut Selaput.
Subvarian dari Omikron semakin berkembang dan kembali menginfeksi masyarakat global. Pemberian vaksin pun ikut kembali digencarkan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved