Tersangkut Kasus Pelecehan, Gubernur New York Mengundurkan Diri

GUBERNUR New York, Andrew Cuomo, yang terancam dimakzulkan terkait tuduhan pelecehan seksual dari 11 perempuan dan desakan dari sesama anggota Partai Demokrat, memutuskan mengundurkan diri, Selasa (10/8).

Itu merupakan akhir mengejutkan bagi Cuomo, yang setahun lalu menuai pujian karena kebijakannya dalam penanagan covid-19 sebelum munculnya tuduhan pelecehan seksual serta tuduhan bahwa dia menyembunyikan data kematian covid-19 di berbagai panti jompo.

Cuomo berasal dari keluarga politisi. Ayahnya, Mario, menjabat tiga kali sebagai gubernur New York sementara adiknya, Chris, adalah pembawa acara di CNN.

Baca juga: Kepala CIA Kunjungi Israel di tengah Ketegangan dengan Iran

"Saya rasa melihat situasi yang ada, yang terbaik adalah saya mengundurkan diri dan membiarkan orang lain memimpin," ujar Cuomo dalam siaran langsung televisi.

Cuomo menyerahkan kepemimpinan di negara bagian terpadat keempat di Amerika Serikat kepada Wakil Gubernur Kathy Hochul, yang menjadi gubernur perempuan pertama New York.

Cuomo berulang kali membantah melakukan pelecehan seksual.

"Saya disebut melecehkan 11 perempuan. Itu yang dibaca dan didengar orang. Reaksi atas berita itu luar biasa. Namun, berita itu juga tidak benar," tegasnya.

Meski begitu, Cuomo mengaku ingin meminta maaf jika ada perempuan yang tersinggung dengan perilakunya.

"Saya selama ini terlalu akrab dengan banyak orang. Saya terbiasa memeluk dan mencium orang, baik laki-laki maupun perempuan. Saya telah melakukannya sepanjang hidup saya," papar Cuomo.

"Saya tidak pernah merasa aksi saya melampaui batas. Saya tidak sadar bahwa batasannya kini tlah berubah."

"Ada perubahan dalam budaya yang tidak saya sadari. Saya harusnya tahu hal itu," tegasnya. (AFP/OL-1)