Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Aung San Suu Kyi Minta Warga Myanmar Waspadai Covid-19

Atikah Ishmah Winahyu
29/6/2021 16:01
Aung San Suu Kyi Minta Warga Myanmar Waspadai Covid-19
Pemimpin pemerintahan sipil Myanmar Aung San Suu Kyi yang masih ditahan junta militer.(AFP)

PEMIMPIN Myanmar yang digulingkan junta militer, Aung San Suu Kyi, mengirim pesan kepada masyarakat dari dalam tahanan. Dia meminta masyarakat lebih berhati-hati terhadap penularan covid-19. 

Mengingat, jumlah kasus harian di Myanamr mencapai yang tertinggi sejak pertengahan Desember lalu. Sistem kesehatan Myanmar dan kampanye anti-virus korona telah kandas sejak pemerintah Aung San Suu Kyi digulingkan pada 1 Februari.

Apalagi banyak banyak petugas kesehatan yang berhenti bekerja, sebagai aksi protes terhadap kudeta militer. Pengacara Min Min Soe mengungkapkan Aung San Suu Kyi kerap bertanya tentang situasi covid-19 ketika dia muncul di pengadilan pada Senin (28/6) lalu.

Baca juga: Myanmar Laporkan Kasus Covid-19 Tertinggi Sejak Kudeta

"Dia mengatakan kepada tim kuasa hukum untuk berhati-hati terhadap covid-19. Mengingatkan kami untuk mencuci tangan dan memakai masker," tutur pengacara Suu Kyi, Min Min Soe.

“Dia juga meminta kami untuk mengirimkan pesan yang sama kepada masyarakat, untuk lebih berhati-hati terhadap covid-19," imbuhnya.

Baca juga: Uni Eropa Jatuhkan Sanksi Baru pada Junta Myanmar

Kementerian Kesehatan yang dikendalikan junta melaporkan sebanyak 1.225 kasus covid-19 baru Senin lalu. Laporan kasus harian itu tertinggi sejak pertengahan Desember 2020. Global New Light of Myanmar melaporkan 12 poin saran dari kementerian untuk mencegah penyebaran covid-19. 

Pemerintah Myanmar mendesak warga untuk mematuhi ketentuan tersebut. Beberapa ahli kesehatan menilai tingkat infeksi covid-19 sebenarnya jauh lebih tinggi daripada data yang dirilis pemerintahan militer. Sebab, tes covid-19 di masa kudeta militer tidak berjalan optimal.

Pengujian dalam seminggu terakhir rata-rata sekitar 5.500 tes sehari. Itu lebih rendah dibandingkan tes covid-19 sebelum kudeta, yakni lebih dari 17.000 per hari.(CNA/OL-11)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya