Gempa Pukul Industri Manufaktur Jepang

GEMPA berkekuatan 6,4 pada skala Richter (SR) diikuti gempa susulan berkekuatan 7,3 SR yang mengguncang Jepang tidak hanya merusak jaringan infrastruktur, tetapi juga mengakibatkan aktivitas produksi di sejumlah industri manufaktur utama di 'Negeri Sakura' terhenti.

Guncangan gempa kembar itu dilaporkan merusak pabrik sepeda motor Honda di Kumamoto.

Di kota terbesar itu, gempa menewaskan 42 warga.

Juru bicara Teruhiko Tatebe memperkirakan kegiatan di pabrik akan aktif lagi paling tidak pada Jumat (22/4).

Nasib serupa dialami produsen mobil multinasional Jepang lainnya, Nissan, yang terpaksa menghentikan sementara kegiatan di dua pabrik mereka di Kyushu.

Proses penilaian pascagempa menemukan kerusakan ringan dan kemungkinan operasional pabrik kembali dibuka pada Senin (25/4).

"Masalah ini telah dipelajari," ungkap juru bicara Nissan Motor Co, Dion Corbett.

Di sisi lain, pihak Sony Corp mengatakan sensor dan perangkat pabrik mereka di Kumamoto juga ditutup.

Meskipun struktur bangunan masih utuh dan tidak ada karyawan terluka, keakuratan proses produksi yang membutuhkan peralatan halus harus diperiksa dengan cermat.

"Dampak aktivitas ekonomi jangka pendek tampaknya tak terelakkan, sedangkan gambaran yang komprehensif sulit untuk ditaksir sekarang, terutama karena gempa susulan yang terus terjadi," ujar Masamichi Adachi dari JP Morgan.

Selain itu, pabrik cip komputer Renesas Electronics Corp di Kota Kumamoto pun ditutup.

Menurut juru bicara Maki Uehara, tidak jelas kapan produksi dilanjutkan kembali.

Toyota Motor Corp, yang paling berat terdampak di antara jajaran produsen mobil dengan penjualan terbesar, menghentikan produksi di pabrik Kyushu dan di 15 pabrik lainnya di penjuru Jepang hingga Jumat (22/4).

Proses produksi akan dilanjutkan, bergantung pada ketersediaan suku cadang.

Bencana gempa ikut memukul bursa saham.

Indeks saham Nikkei 225 anjlok lebih dari 3% pada perdagangan kemarin.

Di lain pihak, tim penyelamat di Ekuador mengorek-ngorek bangunan runtuh untuk menemukan korban selamat dari gempa berkekuatan 7,8 SR.

Sejauh ini dilaporkan, 350 orang tewas dan 2.000 lainnya terluka.

Presiden Rafael Correa memastikan jumlah korban tewas bisa meningkat.