Gempa Hancurkan Kumamoto

TIM penyelamat terus berjibaku untuk membantu puluhan orang yang masih tertimbun bangunan yang ambruk setelah gempa berkekuatan 7,3 pada skala Richter kembali mengguncang Pulau Kyushu, Prefektur Kumamoto, Jepang, kemarin. Gempa terjadi di tengah upaya penyelamatan korban akibat dua gempa yang mengguncang kawasan selatan Jepang itu, Kamis (14/4).

Sedikitnya 35 orang tewas akibat gempa kedua itu. Korban tewas diperkirakan bakal bertambah karena puluhan orang lainnya masih terkubur reruntuhan. Kondisi makin memburuk karena adanya ancaman badai yang dikhawatirkan memicu longsor. "Jumlah korban tewas mencapai 35 orang," kata Mariko Kuramitsu, juru bicara Pemerintah Prefektur Kumamoto. Selain itu, kata dia, ada 1.000 orang terluka, 184 di antaranya luka serius.

Gempa mengakibatkan rumah, jalanan, dan jalur rel kereta hancur tersapu ribuan ton lumpur yang longsor akibat getaran seismik yang cukup kuat. Akibatnya, desa-desa di area pegunungan Kumamoto terisolasi total. Setidaknya 1.000 warga terisolasi.

Rekaman udara menunjukkan sebuah jembatan di jalan utama ambruk. Kantor wali kota di Kota Uto juga terpantau hancur akibat gempa. Bandara Kumamoto terpaksa tidak beroperasi setelah langit-langit bandara runtuh. Belum ada informasi kapan penerbangan akan kembali beroperasi, terlebih komunikasi sering terputus.

Sementara itu, sebanyak 400 ribu rumah tangga tidak menerima pasokan air dan listrik mati di 170 ribu titik. Sebanyak 90 ribu orang telah dievakuasi, termasuk 300 orang dari area tertutup dekat bendungan yang berisiko pecah. "Kami memperhatikan banyak lokasi, tempat orang terkubur hidup-hidup. Polisi, pemadam kebakaran, dan personel pasukan bela diri melakukan yang mereka bisa untuk menyelamatkan korban (terkubur)," imbuh Sekretaris Kabinet, Yoshihide Suga, dalam sebuah konferensi pers.

Gempa terjadi di saat tim penyelamat tengah mencoba menjangkau area-area yang terisolasi akibat gempa 6,2 pada skala Richter yang mengguncang wilayah selatan itu pada Kamis (14/4) malam. Gempa Kamis dan kemarin berada di tempat dangkal sehingga guncangannya sangat terasa.

Ancaman badai
Selain gempa susulan, korban gempa juga harus menghadapi ancaman lainnya. Petugas Badan Meteorologi, Gen Aoki, memperkirakan hujan badai bakal melanda Kumamoto malam tadi, sedangkan intensitas hujan bakal makin deras hari ini. Hal itu meningkatkan risiko tanah longsor di sejumlah daerah. Kota Misato telah mengevakuasi 10 ribu orang guna menghindari tanah longsor.

"Mulai malam ini, kami memperkirakan akan terjadi hujan serta angin dan cuaca kawasan Kyushu memburuk. Ada kekhawatiran tanah longsor dan bencana lainnya terjadi. Sekarang waktunya. Yang kita lakukan di siang hari ialah kuncinya," kata Perdana Menteri Shinzo Abe yang telah mengerahkan 20 ribu personel.

Terkait dengan gempa itu, Kementerian Luar Negeri RI mengatakan WNI berada di tempat yang aman. Sejumlah WNI berlindung di Universitas Kumamoto, Masjid Kumamoto, sekolah-sekolah, dan tempat terbuka. Dua mahasiswa Indonesia mengalami luka, tapi kini telah mendapat perawatan medis. (AFP/Aya/I-2).