Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Gedung Putih Paksa Pejabat Tinggi Pemilu Georgia Menangkan Trump

Atikah Ishmah Winahyu
05/1/2021 12:27
Gedung Putih Paksa Pejabat Tinggi Pemilu Georgia Menangkan Trump
Presiden terpilih AS Joe Biden berkampanye di Center Parc Stadium, Atlanta Georgia, Senin (4/1/2021) untuk pemilihan senat.(Chip Somodevilla/Getty Images/AFP)

PEJABAT tinggi pemilu Georgia mengatakan bahwa Presiden Donald Trump telah menyuruhnya menerima telepon yang isinya perintah menekan negara bagian untuk membatalkan kekalahannya dalam pemilihan presiden November lalu.

Dalam panggilan telepon pada Sabtu (2/12), Trump mengatakan kepada Menteri Luar Negeri Georgia Brad Raffensperger untuk mengumpulkan cukup suara guna membalikkan kekalahannya dalam pemilihan di negara bagian selatan, menurut rekaman yang diterbitkan oleh media AS.

"Saya tidak pernah percaya bahwa pantas untuk berbicara dengan presiden, tetapi dia meminta, saya kira dia menyuruh stafnya mendorong kami. Mereka ingin ditelepon," kata Menteri Luar Negeri Georgia Brad Raffensperger kepada ABC Good Morning America.

Dua anggota Kongres dari Partai Demokrat meminta Direktur FBI Christopher Wray untuk menyelidiki panggilan tersebut.

"Kami yakin Donald Trump terlibat dalam ajakan atau konspirasi untuk melakukan sejumlah kejahatan pemilu. Kami meminta Anda untuk segera membuka penyelidikan kriminal terhadap presiden," kata mereka dalam sebuah pernyataan. 

Departemen Kehakiman tidak berkomentar atas permintaan Perwakilan Ted Lieu dan Kathleen Rice.

Seorang anggota Demokrat negara bagian telah meminta penyelidikan apakah Trump telah melanggar undang-undang pemilihan Georgia melalui panggilan tersebut. Raffensperger dan penasihat umum kantornya menolak pernyataan Trump tentang kecurangan pemilu dalam percakapan selama satu jam itu.

"Kami menerima telepon, dan kami bercakap-cakap. Dia yang paling banyak bicara, kami yang paling banyak mendengarkan," kata Raffensperger.

"Tapi saya ingin menegaskan bahwa data yang dia miliki benar-benar salah. Dia memiliki ratusan dan ratusan orang yang dia sebutkan memilih, sudah meninggal. Kami menemukan dua. Itu hanya contoh datanya yang buruk,” ungkapnya.

Satu-satunya anggota Demokrat di dewan pemilihan Georgia, David Worley, meminta Raffensperger untuk menyelidiki apakah presiden telah melanggar undang-undang negara bagian terkait kecurangan pemilu. Raffensperger mengatakan jaksa wilayah di Fulton County, mungkin adalah otoritas yang tepat untuk melakukan penyelidikan semacam itu.

baca juga: Biden Pusing Trump Ngotot Pertahankan Kekuasaan

Jaksa wilayah Fani Willis, mengatakan dia menemukan laporan berita tentang panggilan telepon Trump dengan Raffensperger. Dewan pemilihan negara bagian dapat merujuk kasus tersebut ke kantornya dan jaksa agung negara bagian, kata Willis.

"Saya akan menegakkan hukum tanpa rasa takut atau bantuan. Siapapun yang melakukan pelanggaran berat hukum Georgia di yurisdiksi akan saya mintai pertanggungjawaban," tegasnya. (CNA/OL-3)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya