Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Di Akhir Jabatan, Trump Sibuk Bagi-Bagi Jabatan

Siswantini Suryandari
23/12/2020 07:07
Di Akhir Jabatan, Trump Sibuk Bagi-Bagi Jabatan
Presiden AS ke-45 Donald Trump(Andrew CABALLERO-REYNOLDS / AFP)

AKHIR Desember 2020 ini Donald Trump akan mengakhiri jabatannya sebagai Presiden Amerika Serikat dan harus meninggalkan Gedung Putih. Namun gelagatnya Trump masih menolak hasil Pilpres yang menyebabkan ia tersingkir.

Di akhir jabatannya, ia justru sibuk menempatkan orang-orangnya di jabatan yang baru. Ia tampaknya menolak untuk menyerah dan menempatkan orang-orang loyalnya ke jabatan baru. Seperti Richard Grenel mantan duta besar untuk Jerman dan salah satu pembela paling gigihnya ditempatkan di Dewan Pengawas Holocaust Memorial di Washington DC.

Penasihat dekatnya, Hope Hicks, yang pernah bekerja untuk Trump Organization sebelum bergabung dengan kampanye kepresidenan pada tahun 2015 ketika dia baru berusia 26 tahun, akan bergabung dengan dewan direksi Beasiswa Asing Fulbright, program beasiswa bergengsi untuk mahasiswa asing di Amerika Serikat dan Mahasiswa AS di luar negeri. Mantan juru bicara Gedung Putih Stephanie Grisham akan bergabung dengan Dewan Nasional untuk Ilmu Pendidikan, sebuah badan penasehat.

Keterangan dari Gedung Putih menyebutkan lebih dari 40 nominasi jabatan yang akan dibagikan oleh Trump sepekan menjelang akhir jabatan. Trump juga menempatkan Pam Bondi di dewan direktur pusat seni bergengsi John F. Kennedy di Washington.

baca juga: Putin Teken RUU Kekebalan Hukum Seumur Hidup Bagi Mantan Presiden

Mantan Jaksa Agung Florida telah menjadi bagian dari tim hukum yang bertugas membela presiden selama persidangan pemakzulannya di Senat, kini bergabung dengan para pengacara yang berusaha membatalkan pemilihan Biden.

Rakyat AS masih menanti langkah apalagi yang akan dilakukan Trump untuk membatalkan kemenangan Joe Biden sebagai Presiden AS ke-46. Banyak pengamat menyimpulkan langkah yang ditempuh Trump bersama timnya akan gagal. Trump pun masih belum jelas apakah akan menghadiri pelantikan Joe Biden sebagai Presiden AS pada 20 Januari 2021. (AFP/OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya