Duarrr... Komunikasi pun Terputus

SELASA (22/3) pagi itu, David Dixon yang bekerja sebagai progammer IT sedang dalam perjalanan menuju kantor.

Namun, di tengah jalan, pria asal Hartlepool, County Durham, Inggris, yang tinggal di Belgia itu mendapat kabar terjadinya ledakan di Stasiun Metro (kereta api bawah tanah) Maalbeek, di Brussels.

Hal pertama yang ada di pikirannya ialah keberadaan sang kekasih, Charlotte Sutcliffe.

Maklum, sehari-hari dia kerap menumpangi kereta tersebut.

Dixon pun langsung menghubungi sang pacar. Namun, saat itu jalur komunikasi terputus.

Telepon seluler kekasihnya itu tak bisa dihubungi. Keluarga sang pacar pun mencari keberadaan Sutcliffe.

Dixon lantas minta bantuan teman-temannya.

Lewat jejaring sosial, mereka meminta netizen atau siapa pun yang mengetahui keberadaan perempuan tersebut.

Lewat dunia maya itulah mereka menyatakan Sutcliffe sebagai salah satu orang yang dilaporkan hilang sejak terjadinya ledakan.

Mereka pun meninggalkan nomor kontak jika sewaktu-waktu ada orang yang tahu keberadaannya.

Upaya itu ternyata berhasil. Seseorang mengabarkan Sutcliffe berada di sebuah rumah sakit. Dia termasuk dari ratusan orang yang terluka dari dua ledakan yang terjadi di Brussel.

Kini, Sutcliffe sudah bisa dikontak oleh familinya.

Kepada Radio BBC, adik Sutcliffe, Marie mengatakan, "Tidak semua korban mudah diidentifikasi, begitu pun yang terluka sehingga kita menunggu proses ini berjalan. Semua orang berjuang dengan masalah komunikasi yang kemarin mengalami gangguan dan kebingungan."

Pascaledakan itu, jalur komunikasi memang kacau.

Hal itu memang disengaja untuk mempersempit ruang gerak dan memudahkan melacak jejak para teroris.

Kata Marie, kini teman-temannya mencoba menyebarkan info di media sosial bahwa saudaranya itu telah ketemu.

Dia pun telah terhubung dengan konsulat Inggris.

"Ini hanya soal menunggu. Memang sangat mengkhawatirkan, dan itu dapat dimaklumi" papar Marie, mengomentari kepanikan sejumlah orang yang mencari anggota keluarga mereka pascaledakan.

Seperti halnya Sutcliffe, dua bersaudara berkebangsaan Amerika Serikat, Sascha dan Alexander Pinczowski, juga termasuk dalam daftar orang yang dilaporkan hilang.

Mereka diyakini berada di Bandara Internasional Zaventem pada saat serangan bom terjadi.

Selain di stasiun kereta, ledakan juga terjadi di bandar udara ini.

Menurut laporan media Belanda yang dikutip Dailymail, saat itu Sascha dan Alexander sedang menelepon keluarga mereka.

Tiba-tiba duarr ledakan keras terjadi dan komunikasi mereka pun terputus, hingga kini.