Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Ribuan Orang Terlantar Akibat Banjir Bandang di Yaman

Haufan Hasyim Salengke
04/8/2020 10:56
Ribuan Orang Terlantar Akibat Banjir Bandang di Yaman
Ilustrasi banjir(Dok MI)

RIBUAN orang kehilangan tempat tinggal setelah hujan lebat dan banjir bandang melanda Yaman.

Untuk minggu kedua berturut-turut, hujan lebat memicu banjir bandang yang menghanyutkan rumah, pertanian, jalan, dan saluran air di Provinsi Marib, Dhale, Abyan, Hadramout, Ibb, dan Hajjah.

Cuaca buruk juga menghalangi petugas medis yang memerangi pandemi covid-19 mencapai fasilitas kesehatan, pusat pengujian, dan pasien.

Presiden Yaman Abed Rabbo Mansour Hadi, Minggu (2/8), menginstruksikan gubernur provinsi yang sangat terpengaruh untuk mengirim bantuan kemanusiaan kepada mereka yang kehilangan properti selama hujan deras. Dia juga mengimbau organisasi bantuan lokal dan internasional untuk membantu negara mengatasi dampak banjir.

Baca juga: Kasus Covid-19 di AS Bertambah 46.321 dalam 24 Jam

Melansir Arab News, Senin (3/8), Executive Unit for IDPs Camp Management pemerintah mengatakan lebih dari 2.600 keluarga di Marib, Hajjah, Abyan, dan Dhale hidup tanpa perlindungan setelah hujan dan banjir menghanyutkan tenda dan rumah jerami mereka.

Dalam laporannya, dilihat oleh Arab News, unit merekomendasikan pendistribusian uang tunai kepada keluarga yang terkena dampak, memindahkan mereka ke daerah yang lebih aman dan membangun rumah yang lebih kuat.

Di pusat Kota Marib yang menampung ratusan ribu orang yang melarikan diri dari pertempuran di provinsi asal mereka, banjir bandang memenuhi reservoir bendungan Marib.

Unit mengatakan 1.340 keluarga terkena dampak setelah banjir membanjiri tenda mereka. Intensitas banjir memicu kekhawatiran tentang kemungkinan kerusakan bendungan yang dapat menghancurkan ratusan rumah dan pertanian.

Untuk menghilangkan ketakutan dan meredam desas-desus tentang runtuhnya bendungan, Gubernur Marib Sultan Al-Arada dan beberapa pejabat pemerintah mengunjungi bendungan dan meyakinkan masyarakat kondisinya aman dan dapat menahan banjir yang bahkan lebih parah.

Kantor Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR) di Yaman mengatakan banjir di provinsi utara Hajjah dan provinsi barat Hodeidah telah menghanyutkan rumah-rumah dan pertanian ribuan keluarga.

"Hujan deras dan banjir baru-baru ini di seluruh Hajjah dan Hodeidah telah berdampak pada lebih dari 9.000 keluarga," katanya.

"Tempat penampungan, jalan dan tanah hancur. Hilangnya ternak dan barang-barang pribadi. UNHCR dengan cepat merespons, membantu ribuan orang dengan tempat penampungan darurat dan barang-barang seperti kasur dan selimut," kata kantor UNHCR Yaman pada Minggu.

Pusat Meteorologi Nasional telah memprediksi lebih banyak hujan lebat dan banjir bandang di banyak bagian Yaman sepanjang minggu ini, memperingatkan orang-orang agar tidak menyeberang ke jalur air atau mengemudi di daerah pegunungan dan berbukit. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya