Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Rumah Sakit di Wuhan tidak Lagi Tangani Pasien Covid-19

Nur Aivanni
27/4/2020 09:22
Rumah Sakit di Wuhan tidak Lagi Tangani Pasien Covid-19
Seorang pria mengenakan masker mengendarai sepeda motor melintas di jalanan Kota Wuhan, Tiongkok.(AFP/STR)

SETELAH lebih dari tiga bulan berjuang keras, Kota Wuhan, Tiongkok, yang pernah paling terpukul oleh wabah virus korona, tidak lagi memiliki pasien virus korona baru (covid-19) di rumah sakit pada Minggu (26/4).

Pengumuman itu terjadi setelah seorang pria berusia 77 tahun yang bermarga Ding dinyatakan negatif covid-19 untuk kedua kalinya di ibu kota Provinsi Hubei itu.

Dia tidak lagi memiliki gejala klinis dan dapat dipulangkan, kata seorang pejabat Komisi Kesehatan Kota Wuhan, seperti dikutip dari Xinhua, Minggu (26/4).

Baca juga: Sri Lanka Perpanjang Lockdown

Dalam konferensi pers di Beijing, Juru Bicara Komisi Kesehatan Nasional Tiongkok Mi Feng mengatakan hasil tersebut diperoleh melalui kerja keras para petugas medis di Wuhan dan mereka yang dikirim dari seluruh negeri.

Pada Sabtu (25/4), Tiongkok daratan melaporkan ada 82.827 kasus covid-19 yang dikonfirmasi. Lebih dari 93,4% dari mereka telah pulih.

Pengumuman pada Minggu (26/4) tersebut adalah bukti baru bahwa penyebaran covid-19 secara lokal di negara itu pada dasarnya telah diatasi.

Itu juga merupakan tonggak sejarah bagi Wuhan. Hal tersebut terjadi lima hari setelah kasusnya turun menjadi dua digit dan kurang dari 70 hari setelah kasus rawat inap harian memuncak di angka 38.020.

"Ini adalah hari bersejarah," kata Shang You, seorang dokter unit perawatan kritis di Wuhan. "Kami sudah menunggu hari ini begitu lama."

Keberhasilan tersebut dikaitkan dengan serangkaian langkah-langkah yang komprehensif, ketat, dan menyeluruh yang dikeluarkan pihak berwenang dan diikuti masyarakat untuk membendung wabah tersebut.

Mulai 23 Januari, Wuhan berada dalam penguncian wilayah atau lockdown selama 76 hari.

Di Wuhan, sejumlah rumah sakit ditunjuk untuk merawat pasien covid-19 dan 16 rumah sakit sementara didirikan, sehingga ada 60 ribu tempat tidur rumah sakit untuk memenuhi permintaan yang meningkat.

Lebih dari 42 ribu petugas medis dikirim ke Hubei dari seluruh negeri, serta pasokan medis utama seperti ventilator, pakaian pelindung, masker, dan kebutuhan sehari-hari.

Sejak 18 Februari, kasus-kasus di Wuhan telah menurun. Hingga akhirnya, Sabtu (25/4), Wuhan melaporkan total 50.333 kasus yang dikonfirmasi dan 3.869 kematian. Tingkat pemulihan telah mencapai 92%.

Di Hubei, tidak ada kasus baru yang dikonfirmasi selama lebih dari 20 hari dan jumlah kasus yang tersisa turun di bawah 50.

Hidup kembali normal. Tingkat dimulainya kembali pekerjaan di Hubei di perusahaan-perusahaan industri besar telah mencapai 98,2% dan sebagian besar pekerjanya telah kembali bekerja.

Sekolah pun akan segera dibuka. Siswa tingkat akhir di sekolah menengah atas di Hubei diharapkan kembali ke kelas pada 6 Mei.

Pejabat mengatakan untuk langkah selanjutnya, Wuhan harus tetap menjaga terhadap kasus-kasus yang diimpor sambil mencegah kebangkitan wabah tersebut.

Hingga Sabtu (25/4), masih ada 801 pasien covid-19 yang dirawat di daratan Tiongkok, termasuk 51 orang dalam kondisi parah.

"Kami akan terus berjuang sampai kemenangan terakhir," kata Zhang Jixian, dokter pernapasan di Wuhan yang pertama kali memperingatkan sistem medis dari virus korona baru pada akhir Desember. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya