Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Mayoritas Warga Inggris Salahkan Tiongkok atas Pandemi

Haufan Hasyim
18/4/2020 12:26
 Mayoritas Warga Inggris Salahkan Tiongkok atas Pandemi
Paramedis sedang menangani pasien Covid-19 yang kritis.(AFP)

Lebih dari separuh orang Inggris percaya Tiongkok bertanggung jawab atas penyebaran virus korona baru (covid-19) yang cepat. Sebuah jajak pendapat baru menunjukkan.

Menurut survei yang dilakukan untuk tabloid Inggris Daily Mail oleh Redfield & Wilton, 56% publik Inggris menganggap Beijing bertanggung jawab atas penyebaran covid-19.

Jajak pendapat menunjukkan ada dukungan besar untuk larangan global pada pasar hewan ‘basah’, karena beberapa ilmuwan percaya virus itu berasal dari pasar seperti itu di Wuhan, Tiongkok.

Hasil survei dirilis setelah Menteri Luar Negeri Dominic Raab mengatakan Sabtu (18/4), wabah ini harus dilihat secara rinci. Jajak pendapat menujukkan 26% orang Inggris tidak melihat Tiongkok bertanggung jawab atas pandemi, dan 18% tidak yakin.

Setelah berasal dari Tiongkok Desember lalu, covid-19, penyakit yang disebabkan oleh virus korona, telah menyebar ke setidaknya 185 negara dan wilayah di seluruh dunia. Eropa dan AS saat ini adalah wilayah yang paling terpukul.

Tiongkok kemarin merevisi jumlah kematian di Wuhan, tempat kasus pertama muncul dengan menambahkan 50% lebih banyak kematian dari yang awalnya dilaporkan oleh pejabat. Kota itu menambahkan 1.290 kematian ke penghitungan resmi, sehingga jumlah korban menjadi 3.869 jiwa.

Kota Wuhan memiliki laboratorium P4 di Wuhan Institute of Virology. Laboratorium epidemiologi P4 dibangun bekerja sama dengan perusahaan bioindustri Prancis Institut Merieux dan Akademi Ilmu Pengetahuan Tiongkok.

Fasilitas ini adalah di antara hanya segelintir laboratorium di seluruh dunia yang dibuka untuk menangani patogen Kelas 4 (P4)--virus berbahaya yang berisiko tinggi penularan dari orang ke orang.

Institut ini adalah rumah bagi China Centre for Virus Culture Collection, yang merupakan bank virus terbesar di Asia yang memelihara lebih dari 1.500 strain, menurut informasi di situs webnya. (AFP/AA/Hym/OL-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian
Berita Lainnya