Umat Jangan Menyerah kepada Rasa Takut

DARI Basilika Santo Petrus, Paus Fransiskus menyampaikan pesan agar  orang-orang tidak menyerah kepada rasa takut terhadap virus korona.

“Jangan takut, jangan menyerah kepada rasa takut. Ini ialah pesan harapan. Ini ditujukan kepada kita hari ini,” kata pemimpin Gereja Katolik Roma itu kepada 1,3 miliar umat Katolik di dunia, melalui live streaming, Sabtu (11/4) malam waktu setempat.

Paus secara terbuka mengakui ia berjuang bersama semua orang untuk memahami masa-masa yang luar biasa di tengah pandemi ini. “Kami harus merespons aturan pembatasan ini dengan semua kreativitas kami,” kata Paus dalam sebuah wawancara yang diterbitkan beberapa surat kabar Katolik minggu ini.

Penerapan karantina wilayah (lockdown) masih dilakukan di seluruh Italia, negara yang terpukul karena pandemi. Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte memuji Paus atas sikap tanggung jawabnya  dalam menandai Paskah tanpa jemaat.

Tahun lalu, Minggu Paskah dan berkat Urbi et Orbi (berkat untuk Roma dan dunia) dari Paus telah menarik 70 ribu umat Katolik ke Santo Petrus. Namun, Paskah kali ini, saat Paus menyampaikan pesan, Basilika Santo Petrus hampir kosong.

Pintu masuk Vatikan saat ini ditutup polisi bersenjata yang mengenakan masker dan sarung tangan karet.

Umat kristiani di seluruh dunia merayakan Paskah meskipun ada pembatasan yang membuat ratusan juta orang terkurung di rumah mereka. Para imam melakukan kebaktian di gereja-gereja tanpa jemaat.

Perayaan Paskah secara live streaming juga dilakukan gereja-gereja di Indonesia.

Uskup dari Keuskupan Agung Jakarta (KAJ) Ignatius Kardinal Suharyo dalam misa pontifikal di Hari Raya Paskah 2020 berpesan bahwa pandemi covid-19 merupa­kan peringatan agar manusia menjaga harmoni alam dan bukan merusaknya.

“Dalam bahasa iman, wabah antara lain disebabkan oleh dosa ekologis. Wabah muncul karena manusia telah merusak tatanan dan harmoni alam,” ujarnya, kemarin.

Di tempat terpisah, Sekretaris Umum Persatuan Gereja Indonesia (PGI) Pendeta Jacky Manuputty mengimbau umat Kristen di seluruh Indonesia untuk bersatu melawan pandemi virus korona. “Ketika bangsa ini berada dalam situasi bencana, kita wajib membelanya dalam kerja sama yang utuh dengan warga bangsa lainnya,” tegasnya pada konferensi pers di Gedung BNPB Jakarta.

Sementara itu, Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), juga menggelar ibadah Paskah secara daring. Tiap keluarga mengikuti ibadah Paskah di rumah masing-masing pukul 07.00 WIT. “Kita berdoa dan memohon kepada Allah, dalam iman kita percaya wabah ini akan berlalu,” ujar Ketua Majelis Sinode GMIT Pendeta Mery Kolimon. (Nur/PO/Ant/BBC/AFP/X-7)