Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Perdana Menteri Timor Leste Taur Matan Ruak mengirimkan surat pengunduran diri ke Presiden Francisco Guterres setelah partai koalisi pendukungnya di parlemen bubar.
"Saya telah mengirimkan surat (pengunduran diri) ke presiden," kata Ruak seperti dikutip dari Antara, Selasa (25/2).
Dia menyatakan tetap menjabat sampai surat pengunduran dirinya disetujui oleh presiden. "Kewajiban itu saya tunaikan demi menjamin pemerintahan tetap berjalan di negara ini," ujar dia.
Ruak, atau Jose Maria de Vasconcelos, sempat menjabat sebagai presiden ke 3 Timor Leste ( 2012-2017). Satu tahun setelahnya, ia terpilih sebagai perdana menteri ke-7 di bawah kepemimpinan Presiden Francisco "Lu Olo" Guterres pada 2018.
Saat mencalonkan diri sebagai perdana menteri, Ruak tergabung dalam koalisi Aliansi Perubahan untuk Kemajuan (AMP) yang menguasai lebih dari setengah suara legislatif di parlemen. Koalisi itu, di antaranya terdiri dari Partai Komunis Nasional untuk Rekonstruksi Timor (CNRT) dan Partai Pembebasan Rakyat (PLP).
Akan tetapi, hubungan antarpartai dalam koalisi mulai berjalan timpang, khususnya setelah rancangan anggaran negara yang diusulkan PM Ruak ditolak oleh parlemen. Dalam sesi pengambilan keputusan, CNRT yang diharapkan mendukung Ruak, justru memilih abstain.
Setelah kejadian itu, PM Ruak pada 21 Januari menyebut koalisi AMP telah bubar. (X-15)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved