Tiga Korban Virus Zika Tewas

TIGA warga Venezuela dikonfirmasi meninggal dunia setelah mengalami komplikasi akibat virus Zika, Jumat (13/2). Dalam pernyataannya, Presiden Venezuela Nicolas Maduro tidak menjelaskan komplikasi macam apa yang diderita para korban sebelum akhirnya kematian dikonfirmasi akibat virus Zika.

“Sayangnya, ada tiga orang meninggal dunia akibat virus Zika yang menyebar luas,” kata Maduro ke salah satu stasiun televisi.

Pada kesempatan di atas, Maduro mengucapkan terima kasih kepada pemerintah dan kedutaan besar India, Kuba, Tiongkok, Iran dan Brazil atas bantuan obat-obatan yang diterima Venezuela. Ada 69 pasien telah menjalani perawatan insentif, tambah Maduro.

Dalam periode 5 November 2015 sampai 8 Februari 2016 tercatat 5.221 kasus yang diduga virus Zika. Sementara ada 255 kasus sindrom Guillain-Barre, gangguan neurologis yang dapat menyebabkan kelumpuhan atau kematian di negara itu.

Kamis (11/2), Peru mengonfirmasi korban terinfeksi Zika setelah melakukan perjalanan ke Venezuela. Seorang warga Venezuela yang tinggal di Lima juga didiagnosa terinfeksi. Selain itu, pejabat Tiongkok mengatakan seorang pria didiagnosa terinfeksi Zika setelah kembali dari Venezuela. Ia mengalami demam, sakit kepala dan pusing-pusing.

Gejala yang ditimbulkan oleh virus Zika sangat halus. Diduga Zika menyebabkan mikrosefalus, yaitu kondisi bayi lahir dengan ukuran kepala dan otak kecil. Sindrom Guillain-Barre bahkan menyebabkan kelumpuhan dan kematian.

Kurangnya obat-obatan dan buruknya akses air yang memaksa penduduk menimbun air sehingga menjadi sarang nyamuk mengancam kondisi ke arah lebih buruk. Presiden federasi farmasi Venezuela Freddy Ceballos melaporkan ada kekurangan obat sebesar 80%.

Dalam upaya meredakan penyebaran Zika, para pekerja di sejumlah daerah mulai melindungi wajah menggunakan masker dan kacamata beberapa hari terakhir. Menyemprot rumah, pekarangan dan kebun untuk membunuh nyamuk menjadi bagian dari rencana pemerintah.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan hasil akhir apakah mikrosefalus dan sindrom Guillain-Barre memang disebabkan virus Zika baru akan rampung empat sampai delapan minggu ke depan. Sementara uji skala besar vaksin virus Zika baru akan dilakukan 18 bulan lagi.

Ada dua kandidat vaksin yang berpotensi menyembuhkan penyakit ini. Salah satunya adalah produk yang dikembangkan oleh Institut Kesehatan Nasional AS dan produk yang dikembangkan oleh biotek Bharat di India. (AFP/OL-1)