Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
TOPAN Phanfone telah menewaskan sedikitnya 13 orang di Filipina, meninggalkan jejak kehancuran sepanjang pusat negara itu.
Topan Phanfone pertama kali mendarat pada Selasa (24/12) malam, tetapi terus melewati banyak pulau di Filipina tengah sepanjang Hari Natal.
Lebih dari 58.000 orang diungsikan menjelang badai dan sekitar 15.000 lainnya terdampar di pelabuhan ketika layanan feri ditunda.
Tingkat kerusakan mulai muncul baru pada Kamis (26/12).
Sebagian besar korban tewas terjadi di provinsi Iloilo dan Capiz.
Satu keluarga meninggal ketika mereka tersapu banjir bandang saat mereka berusaha untuk mencapai tempat yang lebih tinggi, lapor jaringan ABS-CBN Filipina. Ditambahkan, setidaknya 12 orang hilang di Provinsi Iloilo saja.
Richard Gordon, ketua Palang Merah Filipina, mengatakan kepada BBC, "Banyak orang kehilangan rumah mereka dan mereka membutuhkan makanan."
Baca juga: Sejumlah Negara Peringati 15 Tahun Bencana Tsunami
Dia menambahkan layanan air dan listrik telah terputus di banyak daerah, dan memulihkannya dapat memakan waktu berminggu-minggu.
Pulau wisata populer Boracay tampaknya telah mengalami kerusakan, meskipun skalanya tidak jelas.
Badai menghantam beberapa pulau dengan hembusan 190 kilometer per jam (118mph), menghancurkan rumah dan kabel listrik.
Banyak orang hilang. Ribuan orang terdampar saat mereka berusaha pulang untuk merayakan Natal.
Phanfone menyerang dekat wilayah yang dilanda Topan Haiyan--badai paling kuat yang pernah terjadi--pada 2013.
Lebih dari 6.000 orang tewas pada November tahun itu, menjadikannya topan paling mematikan di Filipina. (BBC/OL-1)
Penjaga Pantai Filipina mempersiapkan penempatan penghalang terapung dan selang penyedot untuk menangani tumpahan minyak dan mencegahnya mencapai ibu kota, Manila.
Topan Gaemi mencapai Tiongkok tenggara setelah melintasi Selat Taiwan, memicu peringatan tentang potensi banjir, genangan air, dan peningkatan aliran sungai.
Sebanyak 14 orang meninggal dunia akibat diterjang Topan Gaemi di Filipina. Lebih dari satu juta orang terdampak dan 1,3 juta hectare lahan pertanian hancur.
Di Filipina, topan gaemi memperburuk kondisi hujan, menyebabkan kapal tanker MT Terra Nova terbalik dan satu kapal kargo tenggelam di lepas pantai selatan Taiwan.
Topan Gaemi telah mendarat di pantai timur Taiwan dengan kecepatan angin mencapai 240 km/jam (150 mph), menjadikannya badai terkuat yang menghantam pulau itu dalam delapan tahun.
Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) secara resmi menyatakan Siklon Tropis Freddy sebagai siklon tropis terpanjang yang pernah tercatat dalam sejarah. Fenomena itu berlangsung selama 36 hari.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved