Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Korban ‘Trafickking’ tiba di Vietnam

MI
27/11/2019 23:40
Korban ‘Trafickking’ tiba di Vietnam
Korban ‘Trafickking’ tiba di Vietnam(AFP)

PEJABAT keamanan bandara Vietnam menyebut 16 dari 39 jenazah warga Vietnam yang ditemukan tewas sebagai pendatang ilegal dalam sebuah truk berpendingin di Inggris bulan lalu, kini telah tiba di Vietnam kemarin pagi. Keenambelas jasad itu tiba dengan penerbangan komersial Vietnam Airlines dari London menuju Hanoi.

Mereka merupakan warga dari tiga provinsi di Vietnam tengah yakni Nghe An, Ha Tinh dan Quang Binh. Dari 39 korban, 10 di antara mereka merupakan remaja, termasuk 2 bocah lelaki berusia 15 tahun.

Jasad korban lainnya diperkirakan akan dipulangkan ke Vietnam dalam beberapa hari mendatang. Sebelumnya, para keluarga korban telah berminggu-ming­gu menunggu kepulangan jenazah saudara dan kerabat mereka. Banyak di antara mereka yang mengambil pinjaman besar dari pemerintah untuk menutupi biaya pemulangan jenazah yang tidak sedikit.

“Setelah menunggu selama berhari-hari, putra saya akhirnya tiba,” ujar ayah korban Nguyen Dinh Luong, Nguyen Dinh Gia.


Membayar mahal

Para korban perdagangan manusia atau human trafickking itu sebelumnya harus membayar ribuan dolar kepada para pialang yang menjanjikan truk adalah pilihan yang lebih aman untuk bisa memasuki Inggris, yang disebut oleh keluarga korban sebagai sebagai rute VIP.

Adapun pada Senin (25/11), pengemudi truk yang mengangkut 39 mayat, Maurice Robinson, 25, mengaku bersalah berkonspirasi untuk membantu pendatang ilegal. Ia juga mengaku memperoleh uang tunai yang berasal dari tindak pidana. Meskipun demikian ia tidak mengaku bersalah atas 41 tuduhan lain yang ditujukan kepadanya.

Beberapa orang lainnya telah ditangkap di Inggris, sementara Vietnam telah menahan sedikitnya 10 orang. Para korban ditemukan di dalam sebuah truk berpen­dingin di wilayah Essex yang merupakan kawasan industri di sebelah timur London pada 23 Oktober lalu.

Awalnya, polisi mengidentifikasi para korban sebagai warga Tiongkok. Namun itu berubah setelah sejumlah keluarga pendatang Vietnam banyak yang mengkhawa­tirkan anggota keluarganya yang hilang kontak.

Inggris kerap menjadi tujuan utama bagi para migran dari Vietnam yang mengejar peruntungan di luar negeri. Banyak yang akhirnya bekerja di Inggris secara ilegal. (AFP/Uca/X-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya