Militan Serang Pos Polisi Mesir di Sinai, 8 Orang Tewas

MILITAN pada hari Rabu menewaskan delapan polisi Mesir dalam serangan di sebuah pos pemeriksaan di Semenanjung Sinai yang bergolak, kata pihak berwenang, ketika negara itu menandai hari libur Idul Fitri Muslim.

Wilayah timur laut telah lama menjadi sarang pemberontakan yang terkait dengan kelompok Negara Islam dan pasukan keamanan telah sering dilanda.

"Elemen-elemen teroris menargetkan sebuah pos pemeriksaan di barat El-Arish dini hari tadi ... Pertukaran tembakan menewaskan lima elemen teroris dan delapan polisi mati syahid," kata satu pernyataan kementerian dalam negeri.

Beberapa gerilyawan melarikan diri dan pasukan keamanan mengikuti "gerakan mereka", tambah kementerian itu.

Sebuah sumber keamanan mengatakan bala bantuan telah dikirim ke pos pemeriksaan dekat El-Arish, ibukota provinsi Sinai Utara.

"Pos pemeriksaan saat ini dikelilingi oleh tentara dan polisi," katanya.

Tiga anggota Pasukan Keamanan Pusat, di bawah kendali kementerian dalam negeri, juga terluka dalam serangan itu dan dibawa ke rumah sakit umum El-Arish, kata satu sumber medis kepada AFP.

Televisi pemerintah Mesir mengatakan ada kekhawatiran jumlah kematian bisa meningkat di tengah laporan serangan di beberapa pos pemeriksaan. Ini menyiarkan gambar diam yang katanya adalah para penyerang yang terbunuh.

Tidak ada klaim pertanggungjawaban langsung atas pertumpahan darah.

Pengguna media sosial Mesir membayar upeti online ke polisi yang terbunuh saat orang-orang merayakan akhir bulan suci Ramadhan.

"Sangat sulit bagi seorang ibu menunggu putranya meneleponnya dan mengirim salam Idul Fitri untuk menerima telepon bahwa dia telah terbunuh," tulis aktor terkemuka Mahmoud al-Bezzawy di Twitter.

Kementerian dalam negeri tidak melepaskan identitas para perwira yang terbunuh.

Mesir telah bertahun-tahun memerangi pemberontak di Sinai Utara yang berafiliasi dengan kelompok Negara Islam.

Ratusan perwira polisi dan tentara tewas dalam serangan-serangan militan yang melonjak setelah penggulingan presiden Islamis Mohamed Morsi pada 2013 oleh jendral yang berubah menjadi presiden Abdel Fattah al-Sisi.

Serangan polisi pada bulan Mei menewaskan 16 tersangka militan di Sinai Utara.

Kementerian dalam negeri mengatakan bulan lalu memiliki intelijen bahwa gerilyawan merencanakan serangan terhadap fasilitas penting dan vital, serta tokoh-tokoh terkemuka di El-Arish. (AFP/I-1)