Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Hari Ini, Pemilu Thailand Digelar

Sonya Michaella
24/3/2019 07:51
Hari Ini, Pemilu Thailand Digelar
(AFP/Lillian SUWANRUMPHA)

WARGA Thailand akhirnya memilih dalam pemilihan umum pertama sejak kudeta militer pada 2014 silam. Hari ini, Minggu (24/3), pemilu Thailand digelar.

Dilansir dari Channel News Asia, Minggu (24/3), Tempat Pemungutan Suara (TPS) dibuka mulai pukul 08.00 waktu setempat dan akan ditutup pada pukul 17.00 waktu setempat.

Para kandidat perdana menteri tahun ini adalah petahana Jenderal Prayut Chan-o-cha dari partai promiliter Palang Pracharat, Sudarat Keyuraphan dari Partai Pheu Thai, Thanathorn Juangroongruangkit dari Partai Future Forward, dan Abhisit Vejjajiva dari Partai Demokrat.

Sebanyak 81 partai bertarung dalam pemilu tahun ini, dan ribuan calon legislatif akan berjuang mewakili 350 daerah pemilihan. Sebanyak 150 anggota DPR akan dipilih dari sistem perwakilan proporsional.

Baca juga: Konglomerat Thailand Dihukum 16 Bulan Penjara

Sejak kudeta militer pada Mei 2014, Thailand seakan terbelenggu dalam jalan menuju sistem demokrasi. Sebuah konstitusi baru diperkenalkan pada 2017 dengan sistem pemilihan di 'Negeri Gajah Putih' itu diubah.

Seorang calon perdana menteri harus disetujui terlebih dahulu oleh lebih dari setengah dari gabungan 750 anggota. Yang berarti, sebuah partai politik perlu mendulang setidaknya 376 suara dalam pemilihan bersama, baik dari majelis tinggi dan majelis rendah.

Dibandingkan partai-partai lain, Palang Pracharat akan memiliki keuntungan dalam pemilu kali ini, berkat 250 senator yang akan dipilih Dewan Nasional untuk Perdamaian dan Ketertiban (NCPO) dan Prayut sendiri.

Berarti, Palang Pracharat bisa saja mendapatkan posisi untuk membentuk pemerintahan, jika ia memenangkan sedikitnya 126 dari 500 kursi parlemen untuk diperebutkan. (Medcom/OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya