Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Angelina Jolie Kunjungi Pengungsi Rohingya di Bangladesh

Iqbal Al Machmudi
05/2/2019 23:45
Angelina Jolie Kunjungi Pengungsi Rohingya di Bangladesh
(AFP)

DUTA Khusus Badan Pengungsi Perserikatan Bangsa-bangsa (UNHCR) Angelina Jolie pada Selasa (5/2) mengunjungi kamp pengungsi di Bangladesh yang disediakan khusus bagi pengungsi Muslim Rohingya asal Myanmar.

Ia mengecam kesalahan dunia dalam mencegah krisis, yang menyebabkan 730.000 orang meninggalkan negeri mereka.

Aktris Hollywood tersebut berpidato di depan kerumunan pengungsi di puncak bukit di kamp pengungsian Kutapalong, permukiman pengungsi terbesar di dunia di wilayah Cox's Bazar, Bangladesh.

"Pada hari ini dengan rendah hati dan bangga saya berdiri
bersama anda di sini. Anda mempunyai hak untuk tidak menjadi tanpa kewarganegaraan, anda telah diperlakukan dengan sangat membuat kami semua malu," Kata Angelina Jolie,

Jolie menambahkan bahwa krisis tersebut terjadi sebagai buah dari diskriminasi bertahun tahun yang tidak ditangani.

Kunjungan Angelina Jolie dilakukan ketika PBB mengatakan sedang mempersiapkan peluncuran kesepakatan baru bernilai US$920 juta untuk mendukung para pengungsi yang melarikan diri dari tindakan brutal militer di wilayah yang bertetangga, distrik Rakhine, Myanmar pada 2017.

Baca juga : Konflik Terbaru di Myanmar Membuat Panik Pengungsi Rohingya

Penyelidik PBB menuduh tentara Myanmar melakukan pembunuhan massal, memperkosa dengan niat melakukan "pemusnahan suku" dalam serangan yang menghancurkan ratusan desa Rohingya di bagian barat Rakkine.

Myanmar membantah tuduhan tersebut dan mengatakan bahwa serangan itu merupakan tindakan balasan yang diiizinkan untuk mengatasi ancaman gerilyawan dan berjanji akan menerima pengungsi kembali.

Namun PBB mengatakan bahwa keadaan saat ini belum tepat untuk pemulangan. Jolie mengatakan telah bertemu dengan orang-orang Rohingya yang tidak memiliki kewarganegaraan yang mengaku diperlakukan seperti "ternak" di Myanmar.

"Kemarin saya bertemu dengan seorang perempuan yang selamat dari perkosaan di Myanmar, dan berkata kepada saya 'anda harus menembak saya di tempat saya berdiri sebelum saya kembali ke Myanmar'," kata Jolie.

"Saya meminta pihak Myanmar untuk menunjukkan komitmen yang sesungguhnya diperlukan untuk mengakhiri lingkaran kekerasan, pemindahan, perbaikan keadaan bagi semua warga di negara bagian Rakhine, termasuk Rohingya." imbuhnya.

Juru bicara pemerintah Myanmar Zaw Htay tidak mengangkat telepon untuk menjawab komentar.

UNHCR mengatakan Jolie terbang ke Bangladesh pekan ini untuk menilai kebutuhan kemanusiaan bagi pengungsi Rohingya dan sejumlah tantangan penting yang dihadapi Bangladesh sebagai tuan rumah.

Jolie direncanakan bertemu dengan Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina dan Menteri Luar Negeri AK Abdul Momen di Ibu Kota, Dhaka pada Rabu (6/2), kata badan pengungsi.

Sejumlah pengungsi yang berkumpul untuk melihat Jolie berbicara mengatakan bahwa dia adalah seorang "pejabat tinggi", tapi Mohamed Shakir (22) yang meninggalkan rumahnya di Rakhine setelah kekerasan 2017 berkata menghargai kerja kemanusiaan Jolie.

"Pada saat melihatnya saya sangat tertarik karena dia berbicara dengan kata-kata khusus untuk kami Rohingya," ujarnya. (Ant/OL-8)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya