Rekaman Percakapan Telepon Buktikan Keterlibatan Pangeran

REKAMAN panggilan telepon telah menghubungkan kematian jurnalis Jamal Khashoggi dengan Pangeran Mahkota Saudi.

Setelah membunuh kolumnis Washington Post, seorang dari tim 15 orang yang membunuh wartawan Saudi melakukan panggilan telepon ke atasannya untuk 'memberitahu atasan Anda' bahwa misi pembunuhan telah selesai.

Panggilan telepon dibuat oleh Maher Abdulaziz Mutreb dalam bahasa Arab.

Rekaman itu, dibagikan bulan lalu kepada Direktur CIA Gina Haspel. Rekaman ini dipandang sebagai bukti terkuat mengaitkan Putra Mahkota Muhammad bin Salman dengan pembunuhan itu. Demikian lapor The New York Times.

Panggilan telepon tidak menyebutkan nama Pangeran, tetapi surat kabar itu mengatakan pejabat intelijen AS percaya bahwa 'bos Anda" adalah referensi untuk penguasa muda. Sementara para pejabat intelijen Turki mengatakan mereka menduga dia berbicara dengan salah satu pembantu Bin Salman.

Pemerintah Saudi telah berulang kali membantah bahwa Putra Mahkota mengetahui pembunuhan Khashoggi.

Kerajaan itu membantah isi rekaman itu dalam sebuah pernyataan Selasa (13/11). 

"Turki telah mengizinkan dinas intelijen kami untuk mendengar rekaman dan tidak ada yang merujuk pada ungkapan yang disebutkan dalam rekaman tersebut," kata Kerajaan

Pernyataan Saudi ini keluar ketika Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau menegaskan sehari sebelumnya bahwa pejabat pemerintahannya telah mendengarkan rekaman audio saat pembunuhan kolumnis itu.

"Badan-badan intelijen Kanada telah bekerja sangat erat dalam masalah ini dengan intelijen Turki dan Kanada telah diberitahu sepenuhnya tentang apa yang harus dibagi Turki," kata Trudeau pada konferensi pers di Paris. 

"Kami terus terlibat dengan sekutu kami dalam penyelidikan pertanggungjawaban atas pembunuhan Jamal Khashoggi dan kami sedang berdiskusi dengan sekutu kami yang berpikiran sama tentang langkah Arab Saudi selanjutnya."

Tetapi dia menekankan bahwa dia belum pernah mendengar rekaman itu sendiri.

Jerman juga mengonfirmasi yang didapat intelijen dengan para pejabat Turki terkait pembunuhan Khashoggi. Tetapi Jerman tidak menjelaskan apakah itu termasuk rekaman audio.

"Ada pertukaran informasi di bidang intelijen," kata juru bicara pemerintah Steffen Siebert kepada wartawan.

Pemerintah Saudi telah berulang kali membantah bahwa Putra Mahkota memiliki pengetahuan tentang pembunuhan Khashoggi.

Menteri Luar Negeri Inggris Jeremy Hunt melakukan perjalanan ke Riyadh awal pekan ini. Dia mengatakan akan menuntut jawaban tentang pembunuhan Khashoggi dan menyerukan untuk mengakhiri perang yang dipimpin Saudi di Yaman.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan dia telah berbagi audio dengan Arab Saudi, Inggris, AS, Jerman dan Prancis.

Selama akhir pekan, kepala investigasi di surat kabar harian Turki, Sabah, mengungkapkan kata-kata terakhir Khashoggi kepada Al Jazeera .

"Aku tercekik. Ambil tas ini dari kepalaku, aku klaustrofobia," kata kolumnis yang dibunuh itu.

Pembunuhan itu berlangsung sekitar tujuh menit, sesuai rekaman.

Penyelidik terkemuka mengatakan Sabah akan segera mempublikasikan gambar alat yang dibawa ke negara itu dan digunakan oleh geng pembunuh Saudi. (News.com.au/OL-3)