Najib Razak Nilai Kasusnya Bermotif Politik

DI tengah sangkalan kuat atas keterlibatannya dalam kasus korupsi 1MDB, mantan Perdana Menteri Malaysia Najib menilai penyelidikan baru ke dalam skandal bernilai miliaran dolar tersebut sebagai gerakan bermotif politik.

Dalam berbagai kesempatan, Najib mengaku tidak bersalah atas semua tuduhan, termasuk pelanggaran kriminal kepercayaan dan penyalahgunaan kekuasaan dalam kaitannya dengan transfer RM42 juta dari SRC International Sdn Bhd.

"Saya yakin tidak bersalah, saya percaya tidak bersalah. Ini adalah kesempatan terbaik bagi saya untuk membersihkan nama saya setelah banyak tuduhan dan fitnah dilontarkan terhadap saya," ujarnya pada Rabu (4/7).

Para pendukungnya menganggap nasib Najib sama seperti Anwar Ibrahim, pemimpin de facto koalisi yang berkuasa, yang berselisih dengan Mahathir pada 1990-an dan dipecat sebagai wakilnya, dipenjara karena sodomi serta penyalahgunaan kekuasaan.

Para pengacara Najib sedang mempertimbangkan untuk mendiskualifikasi Jaksa Agung Tommy Thomas, yang ditunjuk oleh Mahathir pada Juni. Mereka mengatakan Thomas telah membuat prasangka sebelum diberikan kasus itu.

Tuduhan yang dilontarkan terhadap Najib melibatkan 42 juta ringgit (US$10,4 juta) yang diduga disita dari SRC International Sdn., sebuah unit mantan 1MDB, dan sebagian kecil dari US$4,5 miliar dana yang dicari Mahathir untuk menutupnya.

Najib menghadapi tiga tuduhan pelanggaran kriminal kepercayaan dan satu tuduhan korupsi, yang membawa hukuman hingga 20 tahun penjara dan denda. Pengadilan akan bersidang pada 8 Agustus untuk memutuskan tanggal persidangan, yang diharapkan paling cepat pada Februari tahun depan.

Najib juga mengatakan tidak akan membalas dendam bahkan kepada mereka yang menangani kasus penanganan 1MDB dan diberhentikan pada masanya menjabat termasuk mantan Jaksa Agung Abdul Gani Patail. (FreeMalaysiaToday/Bloomberg/OL-5)