Jepang Hentikan Latihan Evakuasi Serangan Misil

JEPANG telah menghentikan latihan evakuasi simulasi serangan rudal Korea Utara (Korut) setelah pembicaraan bersejarah antara Ameirka Serikat (AS) dan Korut, menurut media lokal pada Kamis (21/6).

Keputusan itu muncul setelah Presiden AS Donald Trump dan pemimpin Korut Kim Jong Un bertemu pekan lalu di Singapura dan menandatangani dokumen bersama untuk denuklirisasi semenanjung Korea.

Pejabat pemerintah tidak segera mengkonfirmasi laporan tersebut, tetapi pihak berwenang mengaku telah menunda latihan yang direncanakan pekan depan atas perintah dari Tokyo.

Pejabat Kota Yaita Yutaka Yanagida mengatakan, kota di Prefektur Tochigi di utara Tokyo tersebut telah merencanakan latihan evakuasi untuk pekan depan yang melibatkan sekitar 800 warga termasuk 350 anak sekolah.

Namun, tiba-tiba kota itu membatalkan semua persiapan pada Rabu (20/6) malam setelah diinstruksikan oleh pemerintah bahwa latihan harus ditunda untuk sementara waktu setelah KTT AS-Korut.

Seorang pejabat kabinet mengatakan pemerintah akan mengumumkan kebijakan tentang latihan evakuasi pada Jumat (22/6) dan menolak berkomentar lebih lanjut.

Tahun lalu, Korut menembakkan dua rudal ke Jepang dan memicu kepanikan dan kemarahan. Awal tahun ini, ratusan penduduk Tokyo bergegas untuk berlindung di latihan evakuasi pertama ibu kota Jepang dalam serangan militer Pyongyang.

Korut telah memilih Jepang, sekutu utama AS di kawasan itu, untuk serangan verbal, mengancam akan menenggelamkan negara itu ke laut dan mengubahnya menjadi abu.

Kendati demikian, suasana regional telah berubah menuju diplomasi sejak Olimpiade Musim Dingin diselenggarakan oleh Korsel yang berlanjut dengan serangkaian gerakan diplomatik hingga pertemuan Trump-Kim. (AFP/OL-5)