Trump Sebut Ikatan dengan Kim Sangat Kuat

PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengaku memiliki 'great chemistry' dengan Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un dan ketegangan senjata nuklir di Asia sebagian besar telah terpecahkan.

Trump mengungkapkan dirinya telah memberikan nomor telepon yang langsung terhubung kepada Kim.

"Dia sekarang dapat menelepon saya jika dia memiliki kesulitan. Itu hal yang sangat penting. Kami memiliki komunikasi," papar Trump.

Dia ingat saat baru menjabat pada tahun lalu, pendahulunya Barack Obama memperingatkan bahwa rudal dan ancaman nuklir Korut adalah masalah paling berbahaya bagi AS.

"Saya telah memecahkan masalah itu. Sekarang kita semua mengingatnya, tapi masalah itu sudah terpecahkan," sahut Trump.

"Kami menandatangani dokumen yang sangat bagus, tapi yang lebih penting dari dokumen itu, saya memiliki hubungan yang baik dengan Kim Jong-un. Kami memiliki chemistry yang hebat bersama," lanjutnya.

Kim dan Trump menandatangani kesepakatan untuk bekerja menuju denuklirisasi lengkap Semenanjung Korea dalam pertemuan di Singapura.

Namun, Kim belum mengambil langkah konkret untuk membongkar program nuklirnya hingga saat ini.

Sementara itu, Trump membuat keputusan unilateral untuk mengurangi ketegangan dengan membatalkan latihan militer gabungan oleh pasukan AS dan Korea Selatan (Korsel) yang membuat Seoul dan beberapa pejabat Pentagon terkejut.

Dalam pesan video yang dirilis kemudian oleh Gedung Putih, Trump mengatakan pertemuan puncak pada Selasa (12/6) dengan Kim di Singapura bersifat terbuka, langsung dan sangat, sangat produktif.

"Jika ada peluang damai, jika ada kesempatan untuk mengakhiri ancaman mengerikan dari konflik nuklir maka kita harus mengejar itu dengan segala cara," kata Trump.

Trump juga mengungkapkan Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo, akan bekerja secara langsung dengan Korut dalam beberapa minggu dan bulan mendatang untuk mengimplementasikan kesepakatan denuklirisasi.

"Sementara itu, sanksi akan tetap berlaku," tambahnya.

Trump juga memuji Kim pada Jumat (15/6) dalam acara televisi favoritnya 'Fox and Friends' dan mengakui kesepakatannya dengan Kim untuk menyelamatkan warga AS.

"Hei, dia adalah kepala sebuah negara dan maksud saya dia adalah kepala negara yang kuat. Jangan biarkan orang berpikir sesuatu yang berbeda. Dia berbicara dan jajarannya memperhatikan. Saya ingin orang-orang saya melakukan hal yang sama," katanya.

Menteri Pertahanan AS, Jim Mattis pada Jumat (15/6) memuji kesempatan baru menuju damai dengan Korut dengan kewaspadaan ke negara-negara lain yang juga mengejar senjata nuklir.

Akan tetapi Trump, yang ingin mengklaim kemenangan diplomatik dengan cepat, menilai penghentian latihan militer AS di semenanjung itu adalah konsesi yang signifikan bagi kedua Korea dan AS.

"Membuat konsesi yang tidak perlu dan tidak terkendali tidak dalam kepentingan kami itu adalah taktik negosiasi yang buruk. Mengawasi propaganda Tiongkok dan Korut dengan mengatakan latihan gabungan provokatif merusak keamanan dan aliansi kita," kritik Senator Republik John McCain. (AFP/OL-2)