Jokowi Sambut Raja Swedia dengan Pakaian Betawi

PRESIDEN Joko Widodo (Jokowi) menerima kunjungan Raja Swedia Carl XVI Gustaf dan Ratu Silvia di Istana Kepresidenan, Bogor, Senin (22/5). Dalam kunjungan kenegaraan itu, Jokowi yang tampil mengenakan baju adat Betawi didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo.

Raja Carl dan Ratu Silvia tiba di halaman Istana Bogor tepat pukul 11.30 WIB dan disambut langsung oleh Jokowi dan Ibu Negara. Lagu kebangsaan kedua negara mengiringi upacara penyambutan.

Setelah penyambutan, Jokowi dan Iriana sempat membawa keduanya untuk berkeliling Istana Bogor, melihat patung Tangan Tuhan dan menanam sebuah pohon di lingkungan halaman Istana Bogor.

Prosesi kemudian dilanjutkan dengan acara 'Veranda Talk', pertemuan bilateral dan penandatanganan nota kesepahaman kedua negara. Dalam pernyataan pers bersama, keduanya menyampaikan sejumlah kerja sama yang dihasilkan setelah melakukan pertemuan bilateral.

"Kunjungan ini merupakan kunjungan yang bersejarah. Untuk pertama kalinya seorang kepala negara Swedia melakukan kunjungan kenegaraan ke Indonesia dalam sejarah 65 tahun hubungan bilateral kita," ujar Jokowi membuka konferensi pers.

Menurut Jokowi, Swedia merupakan mitra dagang terbesar Indonesia di Kawasan Nordik. Dalam lima tahun terakhir, nilai investasi Swedia di Indonesia mencapai US$ 12,4 juta dengan mayoritas investasi pada sektor perdagangan kendati Indonesia mengalami defisit.

Dibandingkan pada 2015, lanjut Jokowi, angka investasi Swedia meningkat lebih dari 1.400% di tahun 2016. Jumlah turis dari Swedia ke Indonesia juga meningkat 15% pada 2016. Raja Carl datang ke Indonesia didampingi 35 delegasi bisnis asal Swedia.

"Dan kunjungan terbesar dari negara Nordik. Namun, saya yakin masih banyak kerja sama ekonomi yang masih dapat ditingkatkan kedua negara, misalnya di bidang investasi, energi, dan lingkungan hidup," ujar Jokowi.

Adapun di bidang politik luar negeri, Jokowi mengatakan, Indonesia dan Swedia memiliki banyak kesamaan. Selain berperan aktif di pasukan perdamaian PBB, RI dan Swedia juga mendukung kemerdekaan Palestina sejak 2015.

"Dan bahkan kita sepakat kerja sama trilateral untuk membantu Palestina sejak 2015. Ini merupakan modal untuk kerja sama kedua negara," ujarnya. (X-12)