Milisi Serbu Stasiun Radio RTA

PELAKU serangan bom bunuh diri menyerbu sebuah stasiun televisi nasional di Kota Jalalabad, Afghanistan, kemarin.

Serangan diwarnai baku tembak dan ledakan itu menyebabkan beberapa wartawan terperangkap di dalam gedung tersebut.

Sedikitnya dua orang tewas dan 16 orang lainnya terluka dalam serangan empat jam di Radio Television Afghanistan (RTA).

Insiden itu menandai serangan terbaru dalam serangkaian serangan terhadap pekerja media di Afghanistan.

Tidak ada kelompok pemberontak yang sejauh ini mengaku bertanggung jawab atas serangan di Provinsi Nangarhar itu yang dikenal sarang Islamic State (IS) dan kelompok Taliban.

Wilayah Nangarhar merupakan tempat AS menjatuhkan bom nonnuklir terbesarnya bulan lalu dalam serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya.

"Empat penyerang yang memasuki gedung RTA pagi ini telah terbunuh," kata juru bicara pemerintah, Attaullah Khogyani, setelah serangan.

"Sedikitnya dua warga sipil, termasuk seorang sekuriti RTA, tewas dan 16 orang lainnya luka-luka," kata Kohgyani. Seorang petugas medis mengatakan banyak dari korban yang dibawa ke sebuah rumah sakit menderita luka tembak.

Seorang fotografer RTA mengatakan dia melarikan diri dari gedung tersebut begitu tembakan meletus.