Brexit Picu Irlandia Tuntut Referendum

Indah Hoesin/AFP
15/5/2017 17:33
Brexit Picu Irlandia Tuntut Referendum
(Ist)

PEMUNGUTAN suara yang telah digelar oleh Inggris untuk memisahkan diri dari Uni Eropa (UE) telah memicu perdebatan referendum pemisahan di Irlandia. Perdebatan itu mengemuka meskipun setelah hampir dua dekade kedua negara tersebut mencapai kesepakatan damai.

Seperti diberitakan sebelumnya, pada saat Inggris memutuskan berpisah dari UE atau Britain's Exit (Brexit) pada Juni 2016, kelompok nasionalis Irlandia langsung meminta sebuah referendum yang memungkinkan penduduk Irlandia Utara memberikan suara dalam reunifikasi Irlandia.

Dalam referendum tersebut semua penduduk Inggris, Irlandia dan Persemakmuran memberikan hak pilih mereka. Hasilnya sekitar 52 persen memilih untuk keluar dari UE, namun di Irlandia Utara, dengan jumlah pemilih sekitar 63 persen, 56 persen diantaranya memilih untuk Inggris tetap di UE.

Politisi Partai Nasionalis Irlandia, Sinn Fein, juga telah menyerukan sebuah jajak pendapat perbatasan dalam lima tahun ke depan. "Brexit telah mengubah segalanya. Prospek utara diseret keluar dari UE bertentangan dengan keinginan demokratis warga yang menimbulkan ketakutan di seluruh spektrum politik," ujar Fein.

Sementara itu Menteri Luar Negeri Irlandia, Charlie Flanagan, mengatakan bahwa pemungutan suara Brexit mungkin saja telah mendorong sebuah referendum namun menyebut prospek tersebut tidak akan terjadi sekarang.

"Saya tidak yakin bahwa perdebatan tentang manfaat atau kebahagiaan Irlandia sekarang adalah waktu yang tepat dan sesuai. Saya tidak yakin bahwa kita harus mengacaukan isu reunifikasi Irlandia dengan keluarnya Inggris dari UE," ujar Flanagan.

Ketika Inggris keluar dari UE, satu-satunya perbatasan darat dengan blok tersebut adalah Irlandia Utara dan Republik Irlandia, yang saat ini dapat dilalui dengan bebas.

Para pemimpin UE yang bertemu di Brussels bulan lalu telah mengatakan bahwa Irlandia Utara akan secara otomatis disambut baik ke dalam UE jika memilih menjadi bagian dari Republik.

Referendum di Irlandia mungkin dilakukan namun itu akan membutuhkan persetujuan dari pemerintah Inggris. Tidak seperti di Skotlandia yang hampir sebagian besar mendukung pemisahan diri dari Inggris, di Irlandia Utara sebagian besar memberikan dukungan yang luar biasa terhadap Persemakmuran. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Soelistijono
Berita Lainnya