Para Kandidat Presiden Prancis Gencar Kampanye

JELANG pemilihan umum presiden, seminggu mendatang, keempat kandidat Presiden Prancis mulai gencar menarik minat para pemilih yang belum memutuskan pilihannya, sebagai penentu persaingan ketat antarmereka.

Pada 23 April mendatang, Prancis akan melakukan ronde pertama pemilihan umum presiden yang paling sulit diprediksi dalam sepuluh tahun belakangan. Dua dari 11 kandidat akan melaju ke kompetisi penentuan pada 7 Mei.

Pilpres itu diamati dengan seksama oleh Brussles dan dunia terutama duel antara pemimpin sayap kanan, Marine Le Pen dengan pemimpin radikal sayap kiri, Jean-Luc Melenchon.

Keduanya Euroskeptis. Seperti dilaporkan AFP opini dari jajak pendapat menunjukkan satu dari tiga pemilih masih belum memutuskan memberi suara setelah kampanye dan lebih fokus pada skandal besar ketimbang debat kebijakan.

Melenchon dengan berapi-api mengajak pendukungnya yang tergabung dalam La France Insoumise untuk menarik puluhan ribu pendukungnya di reli terbuka di Toulouse di mana dia mendorong untuk keluar dari dominasi politik Presiden Amerika Serikat, Donald Trump dan Uni Eropa terhadap Prancis.

Melenchon mengecam serangan udara AS melawan rezim Suriah baru-baru ini dengan berkata tidak ada orang yang menerima polisi dunia yang memutuskan sendiri membunuh siapa.

Dalam pidato dia juga menekankan kebebasan dan solidaritas internasional, membela hubungan dekat dengan Venezuela dan Kuba, dan mengatakan saingannya memelihara teman-teman buruk. (OL-3)