Pendukung dan Penentang Trump Bentrok

Reuters
16/4/2017 12:39
Pendukung dan Penentang Trump Bentrok
(AFP/JOSH EDELSON)

PANDANGAN politik Presiden AS Donald Trump ditanggapi secara beragam oleh warga AS. Pada Sabtu (15/4), para pendukung dan penentang Presiden Trump terlibat dalam bentrokan ketika mereka mengadakan rapat umum di taman di California.

Polisi menangkap sedikitnya 20 orang dan berusaha melerai dua kubu yang berseteru itu. Pihak berwajib terpaksa menggunakan bahan peledak ke arah satu titik dalam usaha memulihkan ketertiban ketika perkelahian pecah di antara dua kelompok itu dan orang-orang saling melempar botol-botol dan kaleng-kaleng padahal dua kubu tersebut telah dipisahkan oleh sebuah penghalang.

Wartawan Reuters menyaksikan wajah sejumlah orang berdarah dan menderita luka-luka ringan. Tetapi belum ada laporan resmi dari kepolisian tentang jumlah korban luka-luka atau meninggal. Media yang mengutip kepolisian melaporkan sedikitnya 11 orang luka-luka.

Polisi mengatakan penangkapan bisa dilakukan setelah rekaman video diambil selama bentrokan diselediki.
Peristiwa itu terjadi ketika ratusan penentang Trump mengadakan aksi tandingan di sebuah taman yang bersamaan waktunya ketika sebagian besar pendukung Trump menyelenggarakan "Hari Patriot" yang di dalamnya peserta dapat bebas berbicara dan piknik. Ada sekitar 500 hingga 1.000 orang berada di taman itu sementara pawai berlangsung, demikian perkiraan wartawan Reuters.

Di antara penentang Trump, ada sejumlah orang yang mengenakan masker dan berpakaian hitam. Di pihak lain termasuk mereka yang menamakan dirinya "patriot" dan "nasionalis", pendukung Trump, dan pendukung kebebasan bicara dan kelompok-kelompok lain.

Daryl Tempesta, 52, yang mengaku berdinas di Angkatan Udara AS menjelang akhir Perang Dingin, ikut pawai untuk menunjukkan dukungan bagi Trump. "Sebagai veteran, saya ingin lintasan Amerika berada di jalurnya, dan Trump ingin lakukan dan mengatakan kita masih Amerika dan kita tidak akan jadi
globalis, kita tidak akan jadi negara komunis," kata Tempesta.

Dalam bentrokan tersebut, sedikitnya 100 orang dari kedua kubu akhirnya keluar dari taman dan pergike salah satu persimpangan utama di Berkeley, tempat mereka meneruskan perkelahian, mengumpat dan memaki-maki satu sama lain.Jumlah personel kepolisian relatif sedikit saat itu, dan hanya dua atau tiga personel tampak dekat persimpangan itu.

Berkeley memiliki sejarah panjang aktivitas liberal dan Universitas California, Berkeley, adalah pusat protes pada 1960-an.(OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Soelistijono
Berita Lainnya