Korut Gertak AS dan Sekutunya

KOREA Utara (Korut) menggelar parade militer secara besar-besaran, kemarin. Pemimpin Korut Kim Jong-un hadir untuk mengawasi secara langsung parade peralatan perang yang memenuhi jalanan di ibu kota Korut, Pyongyang.

Dalam siaran langsung yang ditayangkan televisi pemerintah, Kim yang menggunakan setelan serbahitam bersama para pemimpin militer dan partai menyaksikan kendaraan-kendaraan berat pengangkut sejata bergerak ke Kim Il-sung Square. "Parade hari ini memberikan kesempatan untuk menampilkan kekuatan militer kita," ujar pembawa acara di televisi.

Pada unjuk kekuatan militer itu, sejumlah detasemen berbaris membawa senapan, granat, dan roket. Tentara yang dilengkapi dengan kacamata malam militer berjalan mengapit barisan bersama pasukan perempuan bersenjatakan pedang terhunus.

Parade militer tersebut digelar untuk memperingati ulang tahun ke-105 pendiri Korut Kim Il-sung. Namun, kesempatan itu juga dipakai untuk unjuk kekuatan militer sekaligus mengirim pesan kepada Amerika Serikat (AS). Semenanjung Korea semakin memanas setelah Presiden AS Donald Trump menempatkan sejumlah kapal induk ke kawasan tersebut.

Sementara itu, menurut kantor berita Korea Selatan (Korsel) Yonhap, Korut menampilkan rudal balistik antarbenua terbaru yang mampu mencapai daratan AS. Rudal balistik tersebut dapat ditembakkan dari kapal selam dan telah dinyatakan lolos uji coba pada Agustus 2016 lalu.

Aksi pamer kekuatan militer itu dipantau oleh para ahli militer dari berbagai negara. "Parade ini ingin mengirim pesan kepada AS, yaitu untuk menanggapi kebijakan pemerintahan Donald Trump dan langkah militer yang diambil AS di Semenanjung Korea," ujar Evans Revere dari Brookings Institution di Washington.

Di lain pihak, pemerintah Jepang merespons ketegangan di semananjung itu dengan rencana mengevakuasi 60 ribu warganya dari Korsel. Hal yang akan dilakukan ialah evakuasi menggunakan kapal dan pesawat komersial serta militer. AFP/Ihs/I-4