Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Mengenal Tradisi Kebo-keboan

Litbang MI
03/1/2023 10:17
Mengenal Tradisi Kebo-keboan
( )

Masyarakat Desa Alasmalang, Banyuwangi, Jawa Timur, mayoritas berprofesi sebagai petani yang menggantungkan hidup pada alam. Pagebluk atau munculnya berbagai hama yang menyerang tanaman dan wabah penyakit sangat ditakuti warga setempat. Karena itu, masyarakat Alasmalang secara turun-temurun melakukan tradisi kebo-keboan untuk mengusir pagebluk tersebut. 

Upacara adat kebo-keboan ini juga bertujuan sebagai rasa syukur masyarakat Alasmalang yang sangat tergantung hidupnya terhadap hasil panen, barokah dari Yang Mahakuasa.

 

Mengenal Tradisi Kebo-keboan

Tradisi Kebo-keboan
. Tradisi menirukan perilaku kerbau yang sedang membajak sawah.
. Dilakukan sekali dalam satu tahun di Desa Alasmalang, Kecamatan Singojuruh, Banyuwangi, Jawa Timur.
. Dilakukan setiap Minggu antara 1 dan 10 Asyura atau 1 dan 10 Muharam.
. Bertujuan mengungkapkan rasa syukur masyarakat Alasmalang terhadap hasil panen.

Sejarah
. Dilakukan masyarakat Banyuwangi sejak abad ke-18.
. Tradisi lahir karena Mbah Buyut Karti, tokoh adat Banyuwangi yang terkenal memiliki kesaktian, yang kira-kira hidup pada   1725.
. Masyarakat Alasmalang kedatangan pagebluk dan Mbah Buyut mendapatkan wangsit melakukan ritual kebo-keboan.

Dari Ritual Menuju Festival
. Mendapatkan perhatian dari pemerintah pada 2013.
. Menjadi agenda atau festival tahunan di Banyuwangi sejak 2014.
. Pelaksanaannya dimodifikasi agar lebih meriah dan menghibur.
. Awalnya hanya ditonton masyarakat setempat, tetapi akhirnya menjadi atraksi pariwisata.

Rangkaian Pelaksanaan Festival
. Diawali dengan syukuran dan makan bersama di persimpangan jalan.
. Dipimpin sesepuh, 30 manusia kerbau diarak mengelilingi empat penjuru desa.
. Di sepanjang jalan, manusia kerbau akan kerkubang, bergumul di lumpur, dan bergulung-gulung.
. Diakhiri dengan proses membajak sawah dan menabur benih padi oleh kerbau-kerbauan di petak sawah.
. Benih padi ditabur Dewi Sri dan akan diperebutkan warga karena diyakini menghasilkan panen yang berlimpah.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gurit
Berita Lainnya