Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Waspadai Gangguan Ginjal Akut Misterius pada Anak

Litbang MI
12/10/2022 12:02
Waspadai Gangguan Ginjal Akut Misterius pada Anak
( )

Ikatan  Dokter Anak Indonesia (IDAI) mendpatkan laporan dari 14 IDAI cabang mengenai adanya 131 kasus gagal ginjal anak yang misterius.  Pada awalnya diduga terkait dengan Covid-19, namun berdasarkan diskusi dan analisis ada juga yang muncul tidak positif Covid-19.

Waspadai Gangguan Ginjal Akut Misterius pada Anak

Apa itu gangguan ginjal akut misterius?

. Gangguan ginjal pada anak yang terjadi dalam dua bulan terakhir.

. IDAI menggunakan istilah gangguan ginjal akut progresif atipikal karena kasusnya cepat dan tak seperti biasa.

. Kenaikan kasus sudah mulai terjadi sejak Januari 2022.

. Intensitas kasus meningkat dalam dua bulan terakhir.

. Saat ini sekitar 100 anak mengidap penyakit tersebut.

Gejala yang Dilaporkan

. Demam

. Diare

. Intensitas buang air kecil (BAK) menurun

. Gangguan saluran napas

. Batuk pilek

. Kejang

. Badan membengkak

Perbedaan Gangguan Ginjal Akut Misterius dengan Kasus Sebelumnya

. Perburukan kondisi secara lebih cepat.

. Terjadi secara mendadak.

. Kebanyakan pasien berusia di bawah 6 tahun.

. Anak di usia itu belum memiliki imun terhadap covid-19 karena belum divaksinasi.

Diduga Berhubungan dengan Covid-19

. IDAI belum dapat mengonfirmasinya.

. Kesimpulan sebab-akibat antara covid-19 dan gangguan ginjal akut misterius masih perlu diinvestigasi lebih dalam.

Penyebab

. Masih belum diketahui.

. IDAI masih terus mempelajari penyebabnya.

Pesan IDAI kepada Orangtua

. Pastikan anak mendapatkan hidrasi cukup.

. Memperhatikan intensitas BAK pada anak.

. Jika tidak normal, segera bawa anak ke fasilias kesehatan (faskes) terdekat.

. Di faskes, dokter akan mencari tahu penyebab kondisi pada anak.

. Dokter juga akan mencukupkan cairan pada tubuh anak.

 

Tindakan Lanjutan yang Mungkin Dilakukan Dokter

. Melakukan pemeriksaan fungsi ginjal.

. Jika kadar ureum dan kreatinin sangat tinggi, dokter akan melakukan tindakan lanjutan.

. Memberikan obat dan melakukan koreksi elektrolit agar anak bisa BAK.

. Terapi lain yang mungkin dilakukan ialah cuci darah khusus anak.

 

 Sumber: IDAI/Litbang MI



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gurit
Berita Lainnya