BPOM Aceh Sita Ribuan Produk Ilegal Asal Malaysia

BADAN Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Aceh mengamankan ribuan produk pangan dan obat tradisional ilegal berbagai merek dan ukuran di tiga kabupaten kota, yakni Banda Aceh, Aceh Besar, dan Pidie.

Kepala BPOM Aceh Sjamsualiani, Senin (3/4), menjelaskan produk ilegal yang disita tersebut merupakan hasil operasi Opson 2017 setelah melakukan investigasi dan evaluasi di beberapa daerah yang memiliki kecenderungan menggunakan produk pangan ilegal tersebut.

''Setelah memantau di beberapa daerah yang memiliki kecenderungan menggunakan produk ilegal. Kami melakukan pemeriksaan dalam operasi opson dan menemukan produk asal Malaysia lebih banyak beredar,'' katanya.

Sjamsualiani menyatakan berdasarkan hasil temuan ini diketahui produk yang diamankan tersebut merupakan merek cukup terkenal dan umum digunakan masyarakat.

''Kami melakukan pemeriksaan bukan hanya pada saat peringatan hari besar saja. Tetapi demi melindungi konsumen dari produk yang tidak memenuhi standar dan persyaratan termasuk obat dan makanan impor ilegal terus ditingkatkan pengawasan,'' imbuhnya.

Ia juga mengingatkan masyarakat untuk lebih teliti sebelum mengkonsumsi makanan. Sekalipun produk dengan merek ternama. Baca label makanan sebelum membeli produk tersebut. Selain itu konsumen juga harus mengecek kemasannya untuk melihat izin edar dan tanggal kadaluarsa.

Berdasarkan data, dalam operasi opson triwulan pertama 2017, BPOM Aceh mengamankan 1.848 kotak obat tradisonal di Aceh Besar, 41 kotak pangan tanpa izin edar di Banda Aceh dan sebanyak 5.376 kotak pangan tanpa izin edar dan obat tradisional di Pidie. Dengan total nilai mencapai Rp25.047.000. (OL-4)