Buya Syafii: Energi Bangsa Ini Habis untuk Berpolemik di Medsos

Antara
30/3/2017 22:23
Buya Syafii: Energi Bangsa Ini Habis untuk Berpolemik di Medsos
(MI/ROMMY PUJIANTO)

PENDIRI Maarif Institute Syafii Maarif mengatakan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta menguras tenaga padahal seharusnya segala daya dan upaya bisa digunakan untuk menyelesaikan persoalan bangsa yang lebih besar.

"Pilkada DKI ini menguras tenaga apalagi dikaitkan dengan penistaan agama... Jangan korbankan bangsa untuk DKI ini," kata Syafii dalam sebuah orasi kebudayaan di Jakarta, Kamis (30/3).

Dia juga menyayangkan terjadi polarisasi berlebihan di tengah masyarakat. Setiap pihak yang menyebut tidak terjadi penodaan dalam pidato Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Pulau Seribu justru dihujat habis-habisan.

Syafii mengatakan dirinya tidak berupaya membela Ahok hanya saja dia memiliki pandangan lain terkait video Ahok yang menjadi alat bukti kasus dugaan penodaan agama.

"Saya tidak sedang membela, tapi dari 13 detik video itu saya tidak temukan unsur menista," kata dia.

Perlahan tapi pasti, kata dia, masyarakat lupa untuk mengurus bangsa yang memiliki persoalan banyak atau bukan melulu soal penodaan agama. Bahkan, kata dia energi bangsa kini banyak tersita untuk berpolemik di
media sosial.

Menurut mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah itu, masyarakat dunia maya Indonesia terjebak untuk mengkafir-kafirkan golongan lainnya hanya karena berbeda sikap terkait kasus dugaan penodaan agama.

"Di medsos sudah kafir-kafirkan. Itu sedang apa? Orang sudah jadi Tuhan. Peran Tuhan diambil manusia," kata dia. (OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya