Anemia pada Anak Dapat Turunkan IQ

KETUA Perhimpunan Dokter Gizi Medik Indonesia (PDGMI) Prof dr Endang L Achadi mengatakan anemia juga dapat terjadi pada bayi mulai usia 6 bulan.

Jika tidak segera ditangani, kondisi itu akan menurunkan IQ anak.

"Jika anak 6 bulan sudah terkena anemia hingga usianya 2 tahun, IQ anak dapat turun 10 hingga 12 poin," kata Endang di Jakarta, kemarin.

Dia mengatakan anemia pada bayi terjadi utamanya karena sang ibu saat mengandung kekurangan zat besi. "Untuk itu, ibu hamil harus mencukupi kebutuhan zat besinya setiap hari," kata Endang.

Dia menyarankan ibu hamil untuk banyak mengonsumsi daging sapi, hati, unggas, dan ikan.

Jenis-jenis bahan makanan itu kaya akan protein serta zat besi.

Selain itu, ibu hamil perlu mengonsumsi tablet penambah zat besi atau yang dikenal sebagai tablet penambah darah satu hari sekali.

"Kalaupun asupan zat besi ibu dari makanan sudah cukup, mengonsumsi tablet penambah darah tidak menjadi masalah. Karena saat tubuh kelebihan zat besi, zat besi itu secara otomatis akan terbuang," terang Endang.

Pada kesempatan itu, Endang juga menjelaskan kebiasaan minum kopi dan teh setelah makan dapat menyebabkan seseorang anemia.

Kandungan tanin dalam kopi dan teh menghambat penyerapan zat besi dalam tubuh.

"Jadi, baiknya hindari minum kopi dan teh terutama saat mengonsumsi makanan mengandung zat besi tinggi seperti daging," jelasnya.

Zat besi dibutuhkan tubuh untuk menghasilkan hemoglobin (Hb) yang berfungsi mengikat oksigen dalam darah.

Apabila tubuh kekurangan zat besi otomatis oksigen dalam darah berkurang.

"Kalau zat besinya kurang, Hb-nya rendah, oksigen tidak mencukupi, tubuh mudah lemas, lesu, dan kurang konsentrasi," imbuhnya.

Tubuh manusia membutuhkan sekitar 30 mg zat besi per hari.

Tercatat, 22,7% perempuan Indonesia menderita anemia, sebanyak 37,1% ibu hamil juga menderita anemia.