UGM Terus Gelar Pengabdian Masyarakat Berbasis Riset

UNIVERSITAS Gadjah Mada (UGM) bertekad akan terus mengembangkan dan mengutamakan pengabdian kepada masyarakat dengan kegiatan berbasis riset, inovasi dan unggulan sosial budaya.

''UGM sebagai universitas kerakyatan, berusaha keras membantu mengatasi kesenjangan yang ada dalam masyarakat untuk mencapai kemajuan peradaban bangsa, lewat pengabdian berbasis riset,'' ujar Rektor UGM Dwikorita Karnawati di Yogyakarta, Sabtu (25/3).

Salah satu upaya yang dilakukan UGM, lanjut Dwikorita, adalah program smart and resilience village. Saat ini yang semakin digencarkan seperti program desa pintar dan tangguh untuk mengatasi kesenjangan antara kota dan desa, daerah rural atau marjinal dan perkotaan.

“Hal itu dilakukan dengan mengatasi persoalan pangan dan kesehatan masyarakat dengan membangun masyarakat cerdas dan produktif,” tutur Dwikorita.

UGM juga sedang mengembangkan teknologi digital untuk peningkatan layanan kesehatan melalui gerakan edukasi untuk masyarakat di daerah perdesaan dan marjinal mengenai kesehatan. ''Rencananya UGM akan membagikan 1.000 ponsel kepada masyarakat. Para penerima ponsel ini akan dites kesehatannya atau general check up yang didanai UGM. Hasilnya kemudian direkam di ponsel sebagai data dasar mengenai kondisi kesehatan mereka. Program ini dinamakan Nusa Health,'' tambahnya.

Saat ini Nusa Health masih tahap ujicoba dan Kabupaten Gunungkidul dipilih sebagai proyek percontohan. Ke depan akan dikembangkan di Kabupaten Bantul dan Kulonprogo. Pada akhir 2017 ditargetkan instalasi sudah siap, dan 2019 mulai diberlakukan. ''Tantangan dari konsep itu adalah dinamika sosial di tengah masyarakat. Untuk itu, UGM menerjunkan mahasiswa kuliah kerja nyata (KKN) untuk melatih,'' imbuh Dwikorita. (OL-4)