Taiwan Kukuhkan Diri sebagai Destinasi Wisata Halal

PASAR wisatawan muslim dunia yang besar dilihat dengan jeli oleh pemangku kepentingan di Taiwan. Demi menggaet lebih banyak lagi turis dari negara-negara muslim yang berkunjung ke Taiwan, pemerintah setempat melakukan berbagai upaya terkait wisata halal.

"Upaya kami tidak hanya untuk manarik semakin banyak orang Indonesia yang datang ke Taiwan, juga mendorong lebih banyak orang Taiwan yang berkunjung ke Indonesia," ujar Kepala Kantor Dagang Ekonomi dan Perdagangan Taiwan (TETO) untuk Indonesia, John C. Chen, dalam acara bertajuk Time for Taiwan, bertempat di salah satu hotel di Jakarta, Kamis (23/3).

Upaya-upaya yang dilakukan, lanjut Chen, sejalan dengan kebijakan baru Taiwan yang ingin memperkuat kerja sama ke arah selatan, terutama dengan negera di lingkup ASEAN. Kerja sama baru itu dikenal sebagai New South Bound Policy di bawah pemerintahan Presiden Tsai Ing-wen.

Upaya signifikan dalam memberikan lingkungan ramah bagi wisatawan muslim menempatkan Taiwan pada 2016 kembali masuk dan berada di urutan ke-7 destinasi wisata dunia yang disukai turis muslim menurut Master Card-Crescenting Rating Global Muslim Travel Index (GMTI). Capaian itu diperoleh Taiwan meskipun negara itu tidak dikatgorikan sebagai negara muslim.

Kantor Dagang Ekonomi dan Perdagangan Taiwan (TETO) di Jakarta mengungkapkan saat ini Taiwan telah memiliki lebih dari 100 industri perhotelan dan rumah makan yang bersertifikat halal.

Fasilitas-fasilitas itu disebut menyediakan lingkungan yang ramah bagi umat muslim. Karena itu Taipei mengajak para turis muslim untuk berwisata di negara berjuluk Ilha Formosa (dalam bahasa Portugis berarti pulau indah) itu. (OL-3)