Biadab! Dua Pemuda Cabuli Anak Berusia 3 Tahun

KEKERASAN seksual terhadap anak di bawah umur terus marak terjadi seakan-akan sanksi bagi pelaku yang diatur di dalam undang-undang tentang perlindungan anak tidak memberikan efek takut bagi pelakunya. Di Kota Medan seorang balita yang masih berumur tiga tahun menjadi korban pelecahan seksual dua pemuda, yang salah satu pelakunya adalah saudara dekat korban.

Balita yang masih berusia tiga tahun tersebut terpaksa harus menahan sakit bila hendak buang air besar. Korban juga sering merasa ketakutan jika bertemu dengan orang yang tidak ia kenal.

Anak pertama dari pasangan AM dan SA ini menjadi korban kebiadaban pelaku sejak 2016 yang berawal saat orang tua korban meminta dua saudaranya tadi untuk mengasuh korban dari pagi hingga sore hari.

Terungkapnya kasus kekerasan seksual tersebut karena korban kerap menangis kesakitan saat hendak buang air besar. Tanpa di sengaja korban yang masih anak-anak menceritakan semua perlakuan dua pemuda tersebut yang kerap mencabulinya jika dirinya dititipkan di rumah salah satu pelaku yang mengasuhnya. Hasil visum menyatakan lubang anus korban mengalami luka parah.

Pada suatu kesempatan orang tua korban berharap Arist Merdeka Sirait, Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia dapat mengawal kasus pelecehan seksual yang mereka alami. Sebelumnya Arist mengatakan wilayah Sumatra Utara adalah daerah yang rawan akan tindakan pelecehan seksual.

Dari tahun dua ribu tujuh belas saja lembaga perlindungan anak telah mencatat ada dua ratusan kasus pelecahan seksual yang terjadi. Sehingga provinsi Sumatera Utara masuk dalam kategori darurat pelecahan seksual terhadap anak.

Arist mengatakan setelah menerima laporan tersebut maka LPAI Kota Medan akan melaporkan kasus ini ke Polrestabes medan serta akan mengawal kasus tersebut hingga kedua pelakunya mendapatkan hukuman yang setimpal.(OL-3)