Kaum Perempuan Harus Lebih Berdaya

BERTEPATAN dengan pelaksanaan peringatan Hari Perempuan Internasional (HPI), penyelenggara Women's March berharap kaum perempuan mendapat perhatian dengan meminta kaum perempuan tidak beraktivitas selama sehari.

Tak semata itu, kaum hawa juga diajak dan didorong untuk tidak membelanjakan uang untuk menunjukkan pemberdayaan mereka terhadap ekonomi dan dampaknya di masyarakat Amerika Serikat (AS).

Pada peringatan Hari Perempuan Internasional (HPI) yang digelar kemarin mengambil tema Satu hari tanpa perempuan'.

Sebelumnya, aksi Women's March digelar pertama kali secara nasional sehari setelah pelantikan Donald Trump sebagai presiden AS atau pada 21 Januari lalu.

Dalam aksi unjuk rasa tersebut, jutaan perempuan berpartisipasi dengan turun ke jalanan untuk memprotes kebencian terhadap perempuan, menuntut kesetaraan, dan penindasan.

Sejauh ini, jumlah pasti para perempuan yang berpartisipasi dalam aksi itu tidak diketahui.

Namun, ribuan perempuan di seluruh AS turut pula memberi dukungan dan tuntutan mereka terhadap para pemimpin perusahaan secara daring.

Dalam peringatan terkait dengan HPI yang didukung Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), pihak penyelenggara mengatakan mereka ingin berdiri bersama kaum perempuan di seluruh dunia untuk mendukung unjuk rasa serupa yang digelar pada 21 Januari lalu.

Juru bicara pelaksanaan Women's March, Cassady Findlay, mengatakan kegiatan tersebut dilaksanakan karena terinspirasi gerakan baru-baru ini, yaitu 'Hari tanpa Imigran' sebagai bentuk protes kebijakan imigrasi pemerintah Trump bulan lalu.

Findlay mengatakan kegiatan juga bertujuan menyoroti pengaruh perempuan pada sistem sosial-ekonomi negara. Pasalnya, para perempuan yang digaji atau tidak digaji menjadi penentu keberlangsungan rumah tangga, masyarakat, dan aktivitas ekonomi.

Findlay menambahkan kaum perempuan kulit putih turut dalam solidaritas untuk mendukung kaum perempuan minoritas.

Istri perdana menteri

Istri Perdana Menteri (PM) Kanada, Sophie Gregoire Trudeau, menggunakan sarana media sosial untuk menggelorakan peringatan HPI.

Dia berharap kaum pria turut mendukung dan menyelenggarakan peringatan yang penting bagi perempuan di seluruh dunia tersebut.

"Bersamaan dengan kami memeringati Hari Perempuan Internasional, mari para anak laki-laki dan kaum pria di tempat tinggal kami merayakan untuk mendorong siapa sesungguh kami dan perlakukanlah kaum remaja dan perempuan dengan hormat," jelas Sophie Gregoire pada media sosial Instagram.

Sophie juga mengunggah foto dirinya dan suaminya. Dia menyatakan secara bangga bahwa dirinya sebagai seorang feminis. Dalam fotonya, pasangan suami istri itu tampak berpegangan tangan dan mata saling pandang.

"Ciptakan gerakan yang lebih menginspirasi untuk bergabung berjuang untuk membangun masa yang lebih baik dengan persamaan hak dan kesempatan yang sama untuk semua orang," tulis Saphie. (AFP/AP/I-3)