DPR Cecar Tiga Lembaga Kesehatan Terkait Obat dan Vaksin

MIOL
23/2/2017 13:40
DPR Cecar Tiga Lembaga Kesehatan Terkait Obat dan Vaksin
(ANTARA)

ANGGOTA Komisi IX DPR RI dari Fraksi NasDem Irma Suryani Chaniago menyesalkan kurang berperannya Gabungan Perusahaan Farmasi Indonesia (GP Farmasi), Asosiasi Pengawas (APSI) dan Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI), terkait persoalan peredaran obat dan vaksin palsu, beberapa waktu yang lalu.

“Ini kalau tidak diundang DPR mungkin tidak akan melaporkan, tidak akan ada penyelesaian. Iya kan?” ujarnya dalam RDPU Panja Peredaran Obat dan Vaksin dengan ketiga lembaga tersebut di ruang rapat Komisi IX DPR Nusantara I.

Legislator NasDem Dapil Sumatra Selatan II ini, pada Rabu (22/2) juga menanyakan peran PERSI dalam hal pengawasan farmasi di rumah sakit. “Bagaimana peran PERSI dalam pengawas obat di rumah sakit. Sejauh mana keterlibatan PERSI dan GP Farmasi dalam ketersediaan obat? Apa peran asosiasi terhadap RS yang brengsek dalam menangani limbah rumah sakit ini? Semua limbah RS saya menemukan dibuang ke tempat sampah umum, saat sidak lalu,” cecarnya.

Selain itu, menurutnya, banyak rumah sakit yang masih menolak peserta BPJS rawat inap. Belum lagi masalah apotek yang membahayakan kesehatan masyarakat karena tanpa kontrol. “Peran asosiasi seperti apa? Ada kewajiban moral, harus ada punishment bagi rumah sakit serta apotek ini,” tukasnya.

RDPU komisi IX dengan GP farmasi, APSI dan PERSI mengagendakan pembahasan pengelolaan perbailan farmasi di rumah sakit, termasuk pengadaan dan buffet sfock. Ketersediaan obat di fasilitas kesehatan, terutama di era JKN. Penjelasan terkait pengadaan, distirbusi , penyimpanan, penyaluran obat dan vaksin. Penjelasan penjualan obat di apotek rakyat.(OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Soelistijono
Berita Lainnya