UNBK Berbagi Sumber Daya

Syarief Oebaidillah
06/1/2017 10:48
UNBK Berbagi Sumber Daya
(ANTARA/Asep Fathulrahman)

UJIAN nasional berbasis komputer (UNBK) pada 2017 akan dilangsungkan secara bergelombang dengan berbagi sumber daya. Hal itu dikemukakan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Kabalitbang) Kemendikbud, Totok Suprayitno, di Jakarta, kemarin (Kamis, 5/1).

Dia menjelaskan yang dimaksud dengan berbagi ialah saling memanfaatkan sumber daya yang ada. Misalnya, pelaksanaan UNBK bisa saja dilakukan menumpang di perguruan tinggi yang memiliki peralatan komputer lengkap. "Dalam sehari, pelaksanaan UNBK bisa dilakukan tiga gelombang," kata dia.

Totok juga mengharapkan pemerintah daerah turut terlibat dalam membantu pengadaan komputer. Kemendikbud juga berencana pada tahun ini akan melakukan pengadaan 40 ribu paket komputer yang ditujukan untuk pelaksanaan UNBK.

Hal itu perlu dilakukan karena komputer lebih banyak berada di perkotaan ketimbang di desa. "Sekarang sedang dipetakan kesiapan sekolah-sekolah untuk pelaksanaan UNBK," ujar dia.

Sebelumnya, Kemendikbud menargetkan 60% pelaksanaan UNBK pada 2017. Saat ini sudah ada 12.058 sekolah dan madrasah yang siap melaksanakan UNBK.

Pada tahun ini Kemendikbud mengurangi jumlah mata pelajaran yang akan diujikan dan siswa dipersilakan memilih mata pelajaran yang disukai.

Selain itu juga diselenggarakan ujian sekolah berstandar nasional (USBN). Mata pelajaran yang akan diujikan pada UN untuk jenjang SMP ialah matematika, bahasa Indonesia, bahasa Inggris, dan IPA. Adapun mata pelajaran yang diujikan dalam USBN ialah pendidikan agama, PPKN, dan IPS.

Sementara itu untuk SMA, mata pelajaran yang diujikan di UN ialah matematika, bahasa Indonesia, bahasa Inggris, dan satu mata pelajaran pilihan sesuai jurusan. Untuk USBN-nya ialah pendidikan Agama, PPKn, sejarah, dan tiga mata pelajaran sesuai program studi siswa.

Untuk jenjang SMK, mata pelajaran yang diujikan dalam UN ialah matematika, bahasa Indonesia, bahasa Inggris, dan teori kejuruan. Adapun untuk USBN-nya ialah pendidikan agama, PPKn, dan keterampilan komputer.

"Mata pelajaran pilihan, meskipun yang dipilih cuma satu, lebih mendalam dan meluas. Termasuk adanya soal esai pada USBN."

Delapan syarat
Wakil Ketua Komisi X DPR Ferdiansyah mengatakan UNBK harus diselenggarakan di sekolah yang siap. "Sekolah yang dipilih harus sekolah yang siap, jangan sampai mengorbankan peserta didik," ujar Ferdiansyah, kemarin.

Ada delapan syarat yang harus dipenuhi untuk melaksanakan UNBK, yaitu sarana komputer, mekanisme distribusi soal, pelatihan siswa, pelatihan terhadap guru mata pelajaran yang diujikan, petugas dinas pendidikan, teknisi peralatan UNBK, server yang ada di sekolah karena memakai jaringan lokal, dan waktu sosialisasi.

"Apabila dari kedelapan syarat tersebut tidak memungkinkan, seharusnya benar-benar harus dipilih sekolah yang siap, jangan sampai mengorbankan peserta didik," tambah dia.

Menurut Ferdiansyah, pemerintah jangan terlalu memaksakan target pelaksanaan UNBK. Target pelaksanaan UNBK 100% pada 2020 lebih masuk akal.

"Karena UNBK ini melibatkan siswa, kepsek, guru, aparat, orangtua siswa, dan pemangku kepentingan lainnya," kata politikus Partai Golkar itu.

Sebelumnya, Mendikbud Muhadjir Effendy menargetkan 60% pelaksanaan UNBK pada 2017. Muhadjir juga meminta kepala dinas pendidikan di daerah bekerja sama dengan pihak perguruan tinggi.(Antr/H-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Panji Arimurti
Berita Lainnya