Integritas Bangsa Terjaga di Pundak Kaum Hawa

PEREMPUAN berperan penting dalam pembangunan bangsa. Apalagi dengan jumlah hampir mencapai 80% dari total penduduk dalam negeri, perempuan merupakan modal untuk menjadikan Indonesia negara maju.

"Perempuan sangat berpotensi, terutama untuk mengawal pembentukan karakter generasi muda sehingga mampu bersaing di masa depan. Indonesia bisa seperti sekarang juga karena peran perempuan," kata Presiden Joko Widodo pada peringatan Hari Ibu Ke-88 di pelataran Masjid Raya Al-Bantani, Serang, Banten, kemarin (Kamis, 22/12).

Terlebih di era globalisasi, lanjutnya, peran perempuan sangat dibutuhkan untuk tetap menjaga integritas bangsa. Anak-anak harus dibekali pemahaman soal kebinekaan agar tidak mudah terprovokasi yang bisa memicu pertikaian.

Jokowi berpesan agar ke depan tidak ada lagi diskriminasi gender yang kerap menjadikan perempuan dan anak sebagai korban. Perempuan harus diberi akses untuk dapat lebih mengembangkan diri dan tak boleh dihalang-halangi.

Lebih lanjut, Presiden yang didampingi Ibu Iriana menceritakan pengalamannya saat kunjungan kenegaraan ke Rusia beberapa waktu lalu. Presiden Rusia Vladimir Putin sempat menanyakan mengapa Indonesia memiliki banyak menteri yang perempuan.

"Saya jawab karena saya suka perempuan. Ini ada lanjutannya, karena perempuan itu jeli dan teliti melihat masalah-masalah. Perempuan juga lebih tahan uji dan pantang mengeluh. Menteri-menteri saya yang perempuan tidak pernah mengeluh ke saya," ucap Presiden yang langsung disambut tawa hadirin.

Jokowi pun mencontohkan Banten sebagai provinsi yang telah melaksanakan kesetaraan gender. Dari delapan kabupaten/kota di Banten, imbuh Jokowi, empat di-pimpin perempuan, yaitu Lebak, Tangerang Selatan, Serang, dan Pandeglang.

Pada kesempatan yang sama, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana S Yembise mengutarakan pihaknya telah memiliki berbagai program yang senantiasa dapat mengembangkan potensi perempuan.

Pada acara tersebut hadir Mendagri Tjahjo Kumolo, Plt Gubernur Banten Nata Irawan, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, serta sejumlah bupati dan wali kota di Provinsi Banten. (Mut/WB/Ant/X-7).