KPI Berharap Isi Siaran Televisi Dibenahi

KOMISI Penyiaran Indonesia menyatakan masih banyak pembenahan yang harus dilakukan lembaga penyiaran utamanya terkait dengan isi siaran. Imbauan KPI tersebut disampaikan dalam acara Refleksi Akhir Tahun (2016) di Jakarta, kemarin (Rabu, 21/12).

Berdasarkan jumlah pengaduan masyarakat ke KPI pada periode Januari-November, isi siaran menjadi hal yang paling banyak disorot, yakni 11.775 aduan, baik melalui surat elektronik maupun media sosial.

Ketua KPI Pusat Yuliandre Darwis pada kesempatan tersebut mengatakan penting dilakukan pembinaan isi siaran dengan mengedepankan dialog dan diskusi.

"Sehingga KPI dan lembaga penyiaran publik punya spirit sama. Lembaga penyiaran mampu menjalankan fungsinya sebagai media informasi, pendidikan, hiburan, kontrol, dan perekat sosial," ujar Yuliandre di hadapan perwakilan direksi dari stasiun televisi di Indonesia yang hadir pada acara tersebut.

Dalam menanggapi hal itu, hampir semua lembaga stasiun TV sepakat bahwa pendekatan yang dilakukan para komisioner KPI periode 2016-2019 berbeda dengan sebelumnya dan sudah tepat, yakni mengedepankan dialog bersama sebagai evaluasi dan pembenahan di bidang penyiaran.

Wakil Direktur Utama Metro TV Suryopratomo juga mengapresiasi upaya KPI yang bersedia memberikan bimbingan teknis terkait dengan Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Penyiaran atau P3&SPS. Pendekatan KPI yang lebih dialogis juga dinilai sebagai hal yang positif.

Pada kesempatan tersebut KPI juga menyampaikan hasil survei indeks kualitas program siaran televisi secara umum yang melibatkan 12 perguruan tinggi di Indonesia bersama Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia.

Secara umum, kualitas program siaran televisi masih di bawah standar mutu yang ditetapkan KPI. Secara keseluruhan skor indeksnya 3,36, sedangkan standar yang ditetapkan KPI ialah 4,00.

Indeks untuk program siaran berita pada periode November hingga Desember sebanyak 3,44, untuk talkshow 3,48, infotainment 2,71, sinetron dan film 2,75, anak-anak 3,62, variety show 3,06, dan komedi 3,27.

Dalam evaluasi itu disebutkan kepekaan sosial perlu ditingkatkan lagi karena masih menampilkan sekadar hiburan yang membuat khalayak tertawa, religi 3,70, dan wisata budaya tertinggi 4,22. (Ind/H-1)