Lindungi Gizi Anak dengan Serius

ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO) bagi Pasifik Barat meluncurkan alat baru untuk melindungi anak-anak dari minuman dan makanan tidak sehat yang mengakibatkan kegemukan dan masalah serius lain kesehatan.

Alat yang disebut model profil regional itu akan membantu pemerintah dan pembuat kebijakan untuk lebih mudah mengidentifikasi makanan dan minuman non-alkohol yang tidak boleh dipasarkan kepada anak-anak. Di seluruh wilayah Pasifik Barat, WHO menuding penjual minuman dan makanan tidak sehat dengan kandungan tinggi kalori, lemak trans dan jenuh, garam, serta gula membidik anak-anak. Kandungan tersebut memicu lonjakan angka kegemukan serta masalah lain kesehatan.

Direktur Regional WHO bagi Pasifik Barat. Shin Young-soo, mengatakan pemasaran memainkan peran penting dalam pembentukan pola konsumsi, pilihan, dan makanan anak-anak. "Jadi, kita harus melindungi kesehatan anak-anak dari pengaruh yang berbahaya ini.

" Masalah kesehatan anak juga mendapat perhatian dari Perhimpunan Dokter Gizi Medik Indonesia (PDGMI), yang melalui kerja sama dengan Nestle Dancow Fortifgro dan Kemendikbud menggelar Program Dokter Kecil Mahir Gizi Nasional 2016. Ketua Umum PP PDGMI Endang L Achadi mengatakan pada tahun ke-6 program itu semakin variatif dan menunjukkan para 'dokter kecil' hingga guru pendamping sangat ingin membuat perubahan agar sekolah mereka menjadi lebih sehat.

"Kami berharap melalui program nasional seperti ini, status gizi anak Indonesia akan semakin baik dan meningkat.

"Pada program yang dilombakan antarsekolah tersebut, terpilih juara tahun ini ialah SDIT Al Bina dari Kota Pangkal Pinang melalui proyek Mini Green House Ayo Menanam Ayo Makan Sayur (AM-AMS). (*/Ant/H-1)