Kesetiakawanan Harus Nyata

INDONESIA telah membuktikan kesetiakawanan sosial mampu menyelesaikan berbagai tantangan ataupun persoalan bangsa. Karena itu, Presiden Joko Widodo mengajak seluruh masyarakat menjaga kesetiakawanan sosial sebagai nilai asli bangsa.

"Kesetiakawanan sosial perlu dirasakan secara nyata, bukan hanya nyata dibicarakan. Nyata dalam arti benar-benar bertindak saling membantu. Kita harus terus menanamkan dan memupuk nilai-nilai kesetiakawanan sosial, nilai-nilai Pancasila, nilai-nilai kebhinnekatunggal-ikaan kita," jelas Presiden pada Puncak Peringatan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) di Palangka Raya, Kali-mantan Tengah, kemarin.

Menurut Kepala Negara, memperingati HKSN sejatinya memperingati nilai-nilai asli bangsa Indonesia yang telah tertanam jauh sebelum kemerdekaan. Nilai itu kemudian dirumuskan para pendiri bangsa ke dalam Pancasila yang menjadi dasar kehidupan berbangsa dan bernegara.

Pengamalan nilai-nilai kesetiakawanan, imbuh Presiden, telah diwujudkan ketika terjadi bencana banjir di Garut, Jawa Barat, serta gempa di Pidie Jaya, Aceh, beberapa waktu lalu. Bantuan yang mengalir dari masyarakat melebihi apa yang dibutuhkan para korban kedua bencana tersebut.

Meski demikian, Jokowi berharap kesetiakawanan nasional tidak hanya ditunjukkan ketika terjadi bencana.

"Kesetiakawanan bisa mengatasi kesenjangan sosial, menjaga persatuan dan toleransi, menjaga kesejukan hidup berbangsa dan bernegara," tambahnya.

Senada dengan Jokowi, Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengatakan sejarah membuktikan kesetiakawanan sosial telah menyertai perjalanan bangsa Indonesia. Di masa perjuangan merebut kemerdekaan, kesetiakawanan sosial menjadi alat bangsa ini untuk melawan penjajahan.

Dalam kesempatan itu, Presiden Jokowi memberikan sertifikat tanah Badan Pertanahan Nasional (BPN) kepada 1.700 warga yang tersebar di Provinsi Kalteng, serta menyematkan tanda kehormatan Satyalancana Kebaktian Sosial kepada 18 orang dari seluruh Indonesia.

Kepada para penerima sertifikat, Presiden berpesan agar tanah yang telah di-sertifikasi dipergunakan secara produktif. Jokowi juga mengingatkan jajarannya agar tidak melakukan pungutan liar dalam pelayanan dan pengurusan sertifikat.

Turut mendampingi Presiden dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo antara lain Menko PMK Puan Maharani dan Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa. Pol/SS/X-7