13.393 Sekolah tidak Masuk Kuota Akreditasi

SEBANYAK 13.393 sekolah di Provinsi Jawa Timur tidak masuk kuota akreditasi sekolah/madrasah dari pemerintah pusat pada 2017. Sekretaris Badan Akreditasi Provinsi Sekolah/Madrasah (BAP S/M) Suparno di Surabaya, kemarin, mengatakan usulan akreditasi tahun depan mencapai 21.739 lembaga. Namun, dari pusat hanya turun 7.800 lembaga untuk semua jenjang sekolah.

"Tahun ini kuota secara nasional memang turun hampir 50%. Meski demikian, kita tetap berterima kasih karena Jatim masih diprioritaskan dengan mendapat kuota paling banyak," tutur Suparno.

Di tingkat nasional, kuota akreditasi untuk jenjang SD/MI, SMP/Mts, SMA/MA, dan SMK sekitar 29 ribu lembaga. Jumlah itu turun dari tahun lalu yang mencapai 50.250 lembaga. "Kita mendapat kuota sekitar 27%. Sisanya dibagi dengan 33 provinsi se-Indonesia," terang mantan Kepala Dinas Pendidikan Surabaya ini.

Dalam usulan akreditasi tahun depan, mayoritas digunakan untuk lembaga yang melakukan reakreditasi. Rinciannya, jenjang SD/MI diusulkan sebanyak 16.339 lembaga, SMP/Mts 2.542 lembaga, SMA/MA 1.109, SMK 1.540 program keahlian dan pendidikan luar biasa 209 lembaga.

Dari usulan tersebut, BAP S/M membagi kuota akreditasi sesuai dengan jatah dari BAN S/M, dengan rincian SD/MI 3.060 lembaga, SMP/Mts 2.336, SMA/MA 904 lembaga, SMK 1.400 program keahlian dan PLB 100 lembaga.

Menurut dia, tahun depan prioritas diberikan untuk satuan pendidikan jenjang SMA dan SMK karena lulusan langsung dinilai pihak luar. "Akreditasi SMA sebagai pertimbangan masuk ke PTN dan SMK dibutuhkan untuk membangun kepercayaan dunia industri."

Sebelumnya, Kepala Dindik Jatim Saiful Rachman menuturkan kekurangan akreditasi untuk SMA/SMK ini akan diusulkan dalam APBD Jatim tahun depan. Sementara itu, SD/MI dan SMP/Mts diharapkan dapat ditangani kabupaten/kota. (FS/*/H-1)