Resource Sharing Solusi Keterbatasan Anggaran

UNTUK menyelesaikan persoalan keterbatasan anggaran dan peralatan laboratorium di setiap perguruan tinggi agar dapat teratasi, Rektor Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya Joni Hermana mengusulkan resource sharing. Hal itu dikemukakannya pada ASEAN University Presidents Forum yang diselenggarakan di Penang, Malaysia, kemarin.

Dia mengatakan sinergi itu sangat diperlukan untuk kemudahan pengembangan tiap-tiap universitas di masa depan. Joni menyampaikan pentingnya memperkuat kerja sama antaruniversitas yang berkelanjutan. "Beberapa konsep dan alternatif jejaring antara perguruan tinggi lintas negara dan level negara perlu terus dilanjutkan," katanya.

Dalam sambutan pembukaan, Rektor Universitas Sains Malaysia (USM), Asma Ismail, sebagai tuan rumah, menyatakan telah terjadi perubahan yang sangat masif dalam pendidikan tinggi karena dunia yang terus berubah. "Perubahan pertama membawa dampak terhadap mobilisasi mahasiswa dan dosen antara universitas di dunia, terutama ASEAN dan Jepang. Perubahan kedua ialah terjadinya masifikasi pendidikan tinggi setiap negara bahkan relatif tanpa batas negara," ujarnya dalam pertemuan yang dihadiri 25 rektor dari delapan negara ASEAN dan Jepang itu.

Dia menjelaskan perubahan pertama, yaitu mobilisasi mahasiswa terutama di antara negara-negara di Asia, terjadi karena perubahan kekuatan ekonomi dunia yang secara perlahan bergeser dari Amerika ke Asia. "Dalam hal ini dipimpin India dan Tiongkok. Namun, Asia dan ASEAN tetap sangat menarik untuk dikunjungi dan dijadikan tempat belajar," ungkapnya. Ismail mengatakan perubahan kedua ialah masifikasi pendidikan tinggi memberikan dampak pemerintah tidak akan mampu lagi menyelenggarakan pendidikan tinggi tanpa bantuan pihak swasta sehingga perlu harmonisasi antara pemerintah dan swasta agar proses kualitas proses pendidikan dapat berlangsung dengan baik.(Ant/H-5)