Agar Menabung dan Berinvestasi Jadi Budaya

KEPEDULIAN perusa-haan kepada masyarakat memang berbeda-beda. Mereka berlomba menularkan dampak positif tak terkecuali PT Bank Permata Tbk. Dengan fokus mengembangkan anak-anak Indonesia, salah satu bank swasta nasional terbesar itu melakukan program CSR berupa PermataBankir Cilik.

Kemarin, atas kerja sama dua perusahaan, 60 siswa SD dari SDN Karet 01 Pagi, SDN Pela Mampang 09, SDN Benhil 01, dan SDN Pondok Jaya 02 (Bintaro) mengikuti pelatihan jurnalistik di Kantor Media Indonesia, Jakarta Barat.

"Misinya sama untuk meng-ajak anak-anak Indonesia melek dalam literasi menulis. Kami pun punya wadah untuk anak-anak menulis," kata Asisten Kepala Divisi Sirkulasi dan Distribusi Media Indonesia M Oemar Sidiq.

Dengan kehadiran Redaktur Media Indonesia Iis Zatnika, para bankir cilik itu sangat antusias mendengarkan pengalaman dan teknik penulisan sebuah berita. Kegiatan itu merupakan salah satu rangkaian kegiatan PermataBankir Cilik yang berlangsung sejak September lalu.

Sebelumnya, para bankir cilik dipilih sekolah masing-masing untuk menjadi duta pendidikan literasi keuangan. Mereka melakukan beragam kegiatan seperti booth camp, workshop, pembinaan, dan penerapan program PermataBankir Cilik di sekolah masing-masing selama empat bulan.

Modul PermataBankir Cilik memiliki ragam baru bagi anak-anak, mulai mengenal uang asli dan uang palsu, mengenal bank, mata uang asing menggunakan ATM, hingga budaya menabung. Keempat sekolah itu kemudian akan meneruskan pengetahuan itu ke para siswa lainnya di sekolah yang bersangkutan.

Melalui kegiatan belajar sambil bermain melalui peran bankir cilik ini, PermataBank berupaya meningkatkan budaya dan kesadaran menabung sejak dini serta pengetahuan terkait dengan literasi keuangan dan perbankan sebagai bagian dari wujud dan komitmennya terhadap dunia pendidikan, khususnya pendidikan literasi keuangan.

Direktur Legal dan Compliance PermataBank Mirah Wiryoatmodjo menjelaskan program PermataBankir Cilik diharapkan bisa meningkatkan literasi keuangan masyarakat sejak dini agar gemar menabung dan berinvestasi dalam jangka panjang.

"Harapannya masyarakat dapat pemahaman utuh, bukan hanya perbankan dan pasar modal melainkan juga perdagangan dan literasi keuangan," kata Mirah saat perayaan puncak sekaligus penutupan PermataBankir.

Bankir cilik terbaik
Pada penutupan, Mirah memakaikan jaket, selempang, dan pin kepada para bankir cilik terbaik dari setiap sekolah, yakni Meizahra Nurafifa (SDN Bendungan Hilir 01), Muhammad Arya Khadafi (SDN Pondok Jaya 02), Muhamad Iqbal Prasetyo (SDN Pela Mampang 09), dan Kayla Adinda Fasha (SDN Karet 01).

Dalam pelatihan kemarin, terpilih tiga penulis terbaik yakni Lia Oktavia (SDN Karet 01), Meizahra Nurafifa (SDN Bendungan Hilir 01), dan Alivia Nur Allyssa (SDN Karet 01).

"Saya enggak menyangka jadi bankir cilik dan penulis terbaik. Yang saya tahu bank itu hanya penyimpan uang," kata Meizahra, siswa kelas 5 SDN Bendungan Hilir 01. (H-2)